Cuaca Ekstrem, Badung Diserbu Pohon Tumbang, Puting Beliung Robohkan Bangunan di Canggu | Bali Tribune
Diposting : 24 January 2019 23:22
I Made Darna - Bali Tribune
BENCANA ALAM - Dampak bencana pohon tumbang dan angin puting beliung di sejumlah wilayah Badung.
BALI TRIBUNE  - Cuaca ekstrem yang terjadi dalam sepekan terakhir menimbulkan sejumlah bencana alam di wilayah Kabupaten Badung. Bencana terbanyak yang ‘menghajar’ gumi keris adalah pohon tumbang, tanah longsor dan banjir.
 
Selain itu, angin puting beliung juga sempat “mengamuk” di Canggu, Kuta Utara hingga membuat sejumlah bangunan ambruk. Dari rentetan kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa. Namun, peristiwa yang hampir terjadi tiap hari ini membuat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung kewalahan.
 
Data yang dihimpun dari BPBD Badung, sedikitnya ada belasan bencana alam akibat cuaca ekstrem. Di antaranya, Senin (21/1), di Kecamatan Kuta, pohon tumbang menimpa warung bakso dan nasi gorong di Jalan Nyangyang Sari.
 
Di Kecamatan Mengwi, Senin (21/1) sebuah pohon tumbang menimpa atap bengkel las di Banjar Taman Sari, Mengwitani. Selasa (22/1), pohon tumbang menutupi badan jalan di Banjar Badung, Gulingan, Mengwi dan Jalan Blumbungan Abiansemal. Selain itu, bencana longsor juga terjadi di TPA Kekeran.
 
Untuk di Kecamatan Abiansemal, pohon tumbang menimpa bangunan gudang di Banjar Badung Tengah, Ayunan dan menutup jalan di Banjar Delod Pasar, Blahkiuh. Sebuah tembok penyengker rumah warga juga roboh di Banjar Keraman, Abiansemal.
Untuk di Kecamatan Kuta Utara, sebuah bangunan juga roboh disapu angin puting beliung, Senin (21/1). Masih di Kuta Utara, pohon tumbang menimpa kabel listrik dan PLN di Banjar Gede, Kerobokan. Sementara di Kecamatan Petang, pohon tumbang juga membuat kerepotan BPBD Badung.
 
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, dr Ermy Setiari, yang dikonfirmasi membenarkan, beberapa hari terakhir terjadi sejumlah bencana di Kabupaten Badung. Menurut dia, hampir semua bencana yang terjadi sudah bisa ditangani dan tidak ada korban jiwa.
 
“Iya, banyak bencana, mulai dari pohon tumbang, longsor, banjir dan puting beliung. Tapi, syukur tidak ada korban jiwa dan semua sudah bisa kami atasi,” katanya singkat, Rabu (23/1).
 
Ia pun mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada, sebab cuaca buruk yang terjadi sangat berpotensi menimbulkan bencana. “Cuaca buruk masyarakat harus lebih siaga. Karena bencana bisa datang di mana saja dan kapan saja,” tegas dr Ermy.
 
Sementara Plt Kalak BPBD Badung, I Wayan Wirya, menegaskan bahwa penanganan bencana alam dilaksanakan bersama-sama oleh lintas intansi. Misalnya bila terjadi longsor, PUPR yang bergerak dengan alat beratnya. Bila pohon tumbang, DLHK yang ikut terlibat. “Di lapangan kita semua bersinergi,” tegasnya.
 
Bila bencana yang dirasa cukup besar, dan penanganan bisa dilakukan penundaan maka pihaknya akan meminta rekanan untuk mengambil alih. “Kalau misalnya longsornya berat maka penanganannya melibatkan rekanan,” kata Wirya.
 
Disinggung total kerugian yang diakibatkan bencana selama ini, Kadis Kebakaran dan Penyelamatan ini menyebut masih dalam tahap pendataan. “Untuk kerugian material belum bisa dipastikan, masih terus didata. Yang jelas tidak ada korban jiwa,” tegasnya.