Dalam Pilkada 2018 - PKS Isyaratkan Condong ke Rai Mantra | Bali Tribune
Diposting : 25 July 2017 20:07
Arief Wibisono - Bali Tribune
Mudjiono.
Mudjiono.

BALI TRIBUNE - Jelang helatan Pilkada 2018 rupanya diam-diam Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Wilayah Bali terus melakukan komunikasi, sambil menunggu calon yang mengerucut, juga mendengarkan aspirasi dari para kader. Demikian dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Provinsi Bali, H Mudjiono disela acara Silaturahmi Kader se-Bali yang digelar di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Minggu (23/7) malam.

Turut hadir mantan Presiden PKS yang saat ini menjabat Ketua Badan Kerja Sama Hubungan Internasional Partai DPP PKS, HM Anis Matta. "Selain berkomunikasi dengan kader dan partai lain, kami juga melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh muslim yang ada. Pasalnya, mesti diingat PKS memiliki kursi terbanyak diantara partai muslim yang ada," kata Mudjiono.

Ia menegaskan, para calon yang ada, siapapun dia harus mampu memberdayakan kader-kader PKS dan ini bukan masalah kalah atau menang, karena PKS sebuah organisasi politik sudah selayaknya menunjukkan eksistensinya serta jatidiri sebagai partai yang berbasis Islam, namun bisa menerima semua kalangan. "Saya tegaskan, PKS akan menentukan pilihan pada calon yang memberikan peluang pada kader-kader PKS," katanya. 

Meski belum menjurus secara spesifik, dari kandidat yang tengah mengerucut itu secara tersirat dikatakan PKS cenderung menjatuhkan pilihannya pada IB Rai Dharmawijaya Mantra atau yang kerap disapa Rai Mantra. Mudjiono beralasan secara kinerja, komunikasi, dan kerja sama, antara PKS dan Rai Mantra sudah terbukti.

"Secara organisasi kita juga sudah pernah bekerja sama pada Pilgub yang lalu, bahkan dalam Pilgub ataupun Pilwali, tentunya ini pengalaman bagi kami, termasuk Rai Mantra yang kerap bersinergi dengan PKS, dan kita tahu bagaimana kerja beliau (Rai Mantra, red)," jelasnya.

Kerja sama yang telah dilakukan dengan Rai Mantra  menjadi bagian dari pengambilan keputusan kelak, namun pihaknya tidak bisa mengesampingkan hasil survei yang tengah dilakukannya. "Ini bukan masalah menang atau kalah, karena kami tidak bisa menentukan siapa yang menang atau kalah, tapi kami tegaskan bagaimana calon kandidat itu nantinya bisa memberdayakan mesin politik kami, disamping juga hasil survei yang kami lakukan," tuturnya.

Terkait target pileg mendatang, pihaknya berasumsi akan memenuhi target daerah-daerah yang belum memiliki kursi. Dan yang sudah memiliki kursi minimal mempertahankan bahkan kalau bisa ditingkatkan. "Trend PKS itu dari pileg ke pileg menunjukkan peningkatan,” katanya.

Pemilu 2004 PKS hanya punya 2 kursi di Denpasar, tahun 2009 PKS punya 4 kursi -- Denpasar (2), Jembrana dan Karangasem masing-masing 1 kursi. Sedangkan tahun 2014, PKS memiliki 6 kursi -- Denpasar (3), Jembrana (2), dan Karangasem masih satu.

“Untuk tahun 2019 mendatang, tetap obsesi kami bagaimana kabupaten/kota yang belum memiliki kursi harus bisa pecah telur, yang sudah ada minimal dipertahankan, atau kalau bisa ditingkatkan," harapnya.