Dampak Banjir, Sejumlah Sekolah Diliburkan | Bali Tribune
Diposting : 16 November 2018 20:43
Redaksi - Bali Tribune
BANJIR - Penanganan banjir pasca hujan lebat yang melanda Denpasar, Kamis (15/11)
 
 BALI TRIBUNE - Hujan lebat yang mengguyur Denpasar, Rabu (14/11) hingga Kamis (15/11) pagi membuat sejumlah kawasan di Denpasar dilanda banjir. Selain banjir, sejumlah pohon perindang juga tumbang. 
 
Sementara aliranTukad Mati meluap mengakibatkan sejumlah titik di kawasan Kuta,  Badung terendam banjir. Banjir terparah diantaranya terjadi di Jalan Kunti 2, Sunset Road, Tangkuban Perahu, Basang Kasa, Arjuna Legian, Pantai Kuta,  dan Jalan Kartika Plaza.
 
Banjir yang terjadi di sejumlah sekolah diantaranya SD N 10 Dauh Puri Kauh, SDN 11 
 
Padangsambian Klod, SD 13 Dauh Puri, SD 14 Dauh Puri, SD 12 Dauh Puri, SD 6 Panjer, SD 13 dan SD 18 Sesetan. Akibat banjir, sejumlah sekolah terpaksa memulangkan siswanya lebih awal.
 
Kepala Sekolah SD Negeri 6 Panjer, Ketut Arka terpaksa memulangkan sekitar 500 orang siswanya lantaran air yang tergenang di sekolahnya setinggi lutut orang dewasa, Musibah tersebut diakuinya sudah menjadi langganan tahunan.
 
 Dampak banjir tersebut merendam 12 ruangan kelas, tujuh mess guru dan kepala sekolah ikut tergenang. Pada tahun 2018 ini, Arka mengaku baru pertama kali sekolahnya mengalami kebanjiran. Bahkan ia mengatakan hal itu bukan seberapa, karena saat puncak musim hujan banjirnya bisa mencapai 1,5 meter  yang masuk ke ruangan kelas.
 
“Sebelum sekolah ini berdiri lokasinya memang rawan banjir,” terang pria asli Kesiman  itu.
 
Pada tahun lalu, Arka mengaku sudah melaporkan ke pihak terkait melalui pengawas sekolah setempat. Namun hasilnya sampai saat ini belum ada keputusan dalam mengantisipasi banjir tersebut. Sempat ia mohon bantuan mesin penguras air, namun belum diberikan karena debit air yang menggenang di sana dikatakan belum  mencapai 2 meter.
 
Kabid Pendidikan dan Pendidikan SMP, A.A Wiratama mengakui telah mendapatkan laporan sebanyak tujuh sekolah di Denpasar Selatan kebanjiran.“Sekolah yang memulangkan siswanya karena banjir yaitu SDN 13 Sesetan, SDN 18 Sesetan, SDN 6 Panjer, SDN 9 Pedungan, SDN 10 Pedungan, SDN 9 Sesetan dan SMP PGRI 7 Denpasar,” tandasnya.
 
Pemukiman warga 
 
Banjir juga merendam sejumlah rumah warga. Lokasi yang terendam bajir yakni  perumahan di Jalan Tukad Melangit, Tukad Languan, Tukad Irawadi, serta beberapa lokasi di Jalan Waturenggog, Panjer. Selain itu juga di Perum Padang Indah Permai, serta Banjir di rumah warga Jalan Hayam Wuruk Denpasar. 
 
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa saat dikonfirmasi Kamis (15/11) mengaku  tak memungkiri bahwa masih adanya dampak dari cuaca ekstrem dan musim penghujan ini. Namun demikian dapat ditangani oleh BPBD Kota Denpasar dan instansi terkait.  
 
Pihaknya menjelaskan  berbagai upaya telah dilaksanakan yang salah satunya memaksimalkan Denpasar Mantap Penanggulangan Bencana (Damapancana) yang torkeneksi dengan Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat (Damakesmas). 
 
“Kami mempunyai empat posko yaang siap siaga untuk melayani kegawatdaruratan di Kota Denpasar selama 24 jam. Kami juga turut menyiagakan 35 orang personil saat malam hari dan 30 personil pada siang hari guna mengatasi adanya kemungkinan kegawatdaruratan," ujarnya.
 
Sementara, Kabid Sumber Daya Air DPUPR Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Putra Sanjaya mengatakan bahwa DPUPR Kota Denpasar secara rutin melaksanakan penggelontoran drainase. Hal lainya yakni merivisi design eksisting saluran berupa sodetan dan membuat penampang tersusun dengan menurunkan elevasi saluran.
 
“Kami secara rutin terus melakukan upaya guna meminimalisir adanya banjir dan genangan, namun, karena tingginya intensitas hujan dan volume air maka akan terjadi genangan, namun itu sifatnya sementara saja,” ungkapnya.
 
Hal senada juga disampaikan Sekretaris DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa, pihaknya mengatakan DLHK Kota Denpasar secara rutin melaksanakan prompesan pohon perindang guna meminimalisir adanya pohon tumbang saat angin kencang. Selain itu, pengelolaan kebersihan dan persampahan juga turut dimaksimalkan melalui sistem swakelola yang tentu dapat mencegah adanya sampah masuk ke drainase.
 
Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Badung, Sang Nyoman Oka Parmana yang dikonfirmasi mengakui sejumlah ruas jalan di Kuta dan Seminyak mengalami banjir. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata kondisi tersebut disebabkan oleh debit air hujan yang tidak mampu disalurkan drainase.