Dampak Gempa 7.0 SR di Lombok, Bupati Giri Prasta Perintahkan Segera Data Kerusakan di Badung | Bali Tribune
Diposting : 7 August 2018 20:30
I Made Darna - Bali Tribune
Salah satu bangunan milik warga di Badung yang ambruk akibat gempa, Minggu (5/8) malam.
BALI TRIBUNE - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengaku akan menyiapkan bantuan untuk memperbaiki kerusakan bangunan yang terjadi akibat gempa Lombok di wilayah Kabupaten Badung.
 
Ia pun mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pendataan dan menghitung jumlah kerugian akibat gempa berkekuatan 7 SR, Minggu (5/7).
 
“Sudah kami siapkan bantuan untuk itu,” ujar Giri Prasta, Senin (6/8).
 
 
Lebih lanjut bupati asal Pelaga, Petang ini pun mengimbau agar krama Badung khususnya senantiasa waspada. Sebab, bencana yang terjadi tidak bisa diprediksi. “Kami mengimbau masyarakat senantiasa waspada, karena bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja,” tegasnya.
 
Untuk masalah penanggulangan pasca bencana, Giri Prasta mengaku akan berupaya membantu. Termasuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak. “Laporan sudah masuk. Bahkan ada satu wantilan baru dibangun roboh,” imbuhnya.
 
Dibagian lain, jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung hingga kemarin masih terus melakukan penyisiran, pendataan sekaligus membantu warga membantu membersihkan puing-puing bangunan yang mengalami kerusakan. Berdasarkan laporan dan pendataan, hampir di semua kecamatan terdapat bangunan yang rusak.
 
“Hampir semua kecamatan kena dampak, tapi jumlah pastinya kami masih rekap. Termasuk berapa total kerugiannya juga masih kami hitung,”  ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik dr Ermy Setiari dikonfirmasi terpisah, kemarin.
 
Sejauh ini, lanjut dia, kerusakan bangunan akibat gempa ini cukup banyak. “Data terus masuk. Yang banyak rusak itu, pura, merajan, rumah dan fasilitas publik,” tegasnya.
 
Dibagian lain, kondisi pelayanan di RSUD Mangusada Badung mulai berangsur membaik. Setelah kurang lebih 9 jam menjalani perawatan di halaman RSUD Mangusada, Badung, seluruh pasien kini tengah dikembalikan ke ruang perawatan, Senin (6/8) pagi sekitar pukul 05.00 Wita.
 
Walau begitu, pihak rumah sakit tetap memberikan perhatian khusus, bahkan sengaja menyiagakan psikiater untuk mendampingi pasien yang barangkali masih trauma atas gempa 7,0 SR yang terjadi Minggu (5/8) malam.
 
“Kami bersyukur sudah kembali normal pelayanan di rumah sakit. Dari pukul 05.00 Wita, satu per satu kami pindahkan pasien ke ruang perawatan semula. Tadi kita juga siapkan psikiater jika ada yang masih trauma,” ujar Direktur RSUD Mangusada, dr. I Nyoman Gunarta.
 
Diakui Gunarta, sesaat pascagempa terjadi seluruh aktivitas pelayanan di rumah sakit nyaris dilakukan di luar halaman. Hal tersebut dilakukan, demi mengantisipasi adanya gempa susulan. Tercatat, ada 160 pasien yang dievakuasi keluar. “Memang tidak semua kami bisa keluarkan (ke halaman rumah sakit), karena keterbatasan peralatan. Masih ada 3 pasien yang dirawat di ruangan. Tapi sebagian besar kami harus lakukan di luar,” kata dr Gunarta.