Dampak Penutupan Bandara, Penumpang Bandara 'Serbu' Terminal Mengwi | Bali Tribune
Diposting : 28 November 2017 22:24
I Made Darna - Bali Tribune
erupsi
Terminal Mengwi - Ribuan penumpang, Senin (27/11), membludak di Terminal Mengwi akibat ditutupnya Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai dampak dari terjadinya erupsi Gunung Agung.

BALI TRIBUNE - Penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, akibat erupsi Gunung Agung membuat sebagian penumpangnya harus banting setir, Senin (27/11) ratusan calon penumpang pesawat udara ini terpaksa mengalihkan keberangkatannya lewat jalur darat. Akibatnya, Terminal Mengwi yang sehari-hari biasanya longgar tumben diserbu ribuan penumpang.
Pantauan koran ini, Senin (27/11), ratusan penumpang baik domestik maupun mancanegara nampak berbondong-bondong mendatangi Terminal Tipe A yang berlokasi di Mengwitani ini.
Mereka mengaku terpaksa lewat darat lantaran Bandara I Gusti Ngurah Rai tutup. Sebagian besar penumpang yang naik bus di Terminal Mengwi menuju ke Surabaya.
Dari Bandara menuju Terminal Mengwi, para calon penumpang ini naik bus dengan dikawal mobil kepolisian. Dari data jumlah penumpang yang datang ke Terminal Mengwi, Minggu (26/11) mencapai 1.195 penumpang  dengan jumlah keberangkatan sebanyak 779. Sementara jumlah bus yang datang sebanyak 66 bus dan yang berangkat sebanyak 46 bus. Jumlah ini diprediksi naik akibat ditutupnya Bandara Internasional I Ngusti Ngurah Rai, sejak Pukul 07.00 wita. "Iya, saya terpaksa naik bus karena bandara katanya tutup," ungkap Ardi seorang penumpang bus.
Kata dia, pengalihan keberangkatan lewat darat ini pun sangat mendadak. Pasalnya, pria asal Malang ini harus bertolak ke kampungnya hari ini. Sementara penutupan Bandara baru diketahui Senin pagi. "Saya sudah sempat ke Bandara, tapi karena penerbangan terganggu, saya langsung ke Terminal sini," jelasnya.
Sementara Cokorda Agung Suarmaya selakuKoordinator Terminal Mengwi mengakui dampak dari penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai banyak calon penumpang pesawat yang mengalihkan perjalanannya lewat darat di Terminal Mengwi. "Iya, banyak. Penumpang mulai ramai pukul 09.00 Wita," ujarnya.
Untuk mengantisipasi membludaknya penumpang di Terminal Tipe A ini, pihaknya mengaku sudah menyedikan bus Damri tiga unit untuk mengangkut penumpang dari bandara ke Terminal Mengwi. Untuk tujuan pengangkutan penumpang setelah di Terminal Mengwi, bus AKAP tujuan Surabaya sudah siap untuk mengantar penumpang bandara ini menuju Bandara Juanda. "Kami meprediksi jumlah penumpang dari bandara menuju terminal semkain meningkat,”kata Cok Suarmaya.
Pihaknya juga sudah meminta pihak Organda menambah bus tujuan Surabanya. “Biasanya kan stand by lima armada, tapi kita minta ditambah dan memanfatkan mobil cadangan sehingga semua penumpang yang menuju Surabaya tercover dan tidak menunggu lama,” terangnya. "Pusat informasi terus kita siagakan memberikan layanan refund dan reschedule tiket, counter khusus konsulat untuk melayani kebutuhan warga negaranya masing-masing," Sambung Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi.

Bahkan guna menghilangkan kejenuhan calon penumpang yang memilih untuk menunggu di Bandara. Pihak PAP I Ngurah Rai memberikan hiburan berupa musik dan tarian tradisonal Bali serta layanan tambahan berupa minuman dan makanan ringan.

“calon penumpang yang ingin menggunakan jasa bus sebanyak 2 bus dengan total 135 penumpang menuju terminal Mengwi, 1 mobil berisi 4 penumpang menuju Padang Bay, 14 penumpang registrasi menuju Surabaya,“ terangnya.

Selain menyiagakan bus bagi penumpang terdampak untuk melakukan alih moda transportasi menuju daerah tujuan, pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga menyediakan bus di area kedatangan internasional untuk membawa penumpang kembali ke hotel.

Menyikapi adanya kemungkinan dari sejumlah penumpang asing yang batas waktu ijinnya habis. Hal itu masih diberikan kebijaksanaan oleh pihak imigrasi Ngurah Rai Bali. Sesuai hasil koordinasi dengan kantor imigrasi setempat, penumpang internasional yang sudah melewati proses imigrasi keluar, akan diberikan exit pass yang berlaku selama 1 minggu.

"Kita berikan exit pass yang berlaku selama 1 minggu. Untuk selanjutnya akan ada pengurusan perpanjangan,"terangnya.

Lanjut dia pengurusan perpanjangan selama 1 bulan dilakukan di Kantor Imigrasi. "Bagi penumpang internasional yang belum melewati proses imigrasi, dapat mengurus perpanjangan selama 1 bulan di Kantor Imigrasi," jelasnya.

Kata dia, hingga saat ini seluruh aktivitas penanganan penumpang, baik domestik maupun internasional, telah direlokasi ke area publik. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kepadatan di lantai 2 airlines counter dalam melayani penumpang internasional untuk melakukan reschedule. "Beberapa titik di terminal juga telah kosong seperti boarding lounge dan commercial area," Tutupnya