Dana Kejurnas Panjat Tebing Belum Ada Kepastian | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 24 November 2018 00:14
Djoko Purnomo - Bali Tribune
LATIHAN - Atlet panjat tebing Bali yang bakal dikirim ke kejurnas sedang menjalani TC di lintasan panjat tebing Kompleks Stadion Kompyang Sujana Denpasar.
BALI TRIBUNE - Belum adanya kepastian pencairan dana ke kejurnas, membuat Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali kini benar-benar galau. Padahal, untuk mengirim atlet panjat tebing ke kejurnas, pihak FPTI Bali sudah sejak lama mengajukan anggaran ke KONI Bali.
 
Ketua Umum FPTI Bali, Putu Yudi Atmika ditemui Kamis (22/11), mengatakan Kejurnas Panjat Tebing Senior bakal dihelat di Solo, Jawa Tengah, 27 November hingga 2 Desember mendatang. Pihaknya juga saat ini sedang menggelar TC kepada atlet panjat tebing yang bakal dikirim ke kejurnas tersebut.
 
“Waktu kian mepet, kami belum dapat kepastian soal dana ke kejurnas dari KONI Bali. Tim panjat tebing Bali bertolak ke Solo hari Minggu (25/11) mendatang,” ujar Putu Yudi Atmika.
 
Karena itu, pihaknya minta KONI Bali bisa memberikan kepastian secepatnya, berapa FPTI Bali dibantu. Pasalnya cabang olahraga (cabor) lainnya ada yang dibantu Rp 50 juta sampai Rp 60 juta untuk mengikuti kejurnas. Yudi Atmika menambahkan, FPTI Bali juga perlu dana bantuan seperti yang didapat cabor lainnya.
 
 Dirinya tak memungkiri jika pengalaman pahit mengikuti kejurnas dialaminya baru-baru ini, ketika mengirmkan 12 atlet ke Riau. Saat itu KONI Bali hanya membantu Rp 25 juta, sementara dana yang dihabiskan Rp 108 juta.
 
“Bantuan itu sama dengan yang diterima salah satu cabor lainnya yang mengikuti event open dan bukan kejurnas, dan hanya diikuti 4 orang saja, di Batu, Malang. Bayangin perbedaannya. Lantas pertimbangan dana bantuan yang diberikan cabor berdasarkan apa? Panjat tebing itu cabor unggulan, sementara cabor satunya itu bukan cabor unggulan,” sesal Yudi Atmika.
 
Tak hanya itu, baru-baru ini juga salah satu cabor disebutkannya dibantu Rp 50 juta mengikuti kejurnas di Bandung, dan bukan cabor unggulan. “Nah apa panjat tebing tidak dibantu ke kejurnas Solo? Kalaupun dibantu, dibantu berapa? Masa di bawah bantuan yang diterima cabor yang bukan unggulan itu,” tukas Yudi Atmika.