Dandenpom: Stop Segala Bentuk Pelanggaran! | Bali Tribune
Diposting : 15 February 2019 12:50
djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ SOSIALISASI – Usai membuka “Sosialisasi Ops Gaktib “Waspada Wira Tombak” TA 2019” di Mako Denpom IX/3 Denpasar, Kamis (14/2), Dandenpom IX/3 Denpasar Letkol Cpm Harjono Pamungkas Putro (tengah) mengajak foto bersama para peserta.
Bali Tribune, Denpasar - Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) IX/3 Denpasar Letkol Cpm Harjono Pamungkas Putro, SH., MH., mengingatkan seluruh prajurit TNI agar bertindak dan bersikap disiplin, serta selalu mematuhi segala bentuk aturan.
 
“Stop segala pelanggaran. Kalau sudah melanggar pasti akan diproses sesuai hukum berlaku dan dampak pelanggaran itu sangat besar pada diri sendiri dan keluarga,” ujarnya di hadapan puluhan peserta “Sosialisasi Ops Gaktib “Waspada Wira Tombak” TA 2019” di Aula Mako Denpom IX/3 Denpasar, Kamis (14/2).
 
Sosialisasi dilakukan sebelum Denpom IX/3 Denpasar menggelar razia ke sejumlah lokasi. “Polisi Militer adalah satuan penegak hukum, disiplin, dan tata tertib yang membantu Dansat dalam menertibkan anggotanya. Jadi, bukan mencari-cari kesalahan anggota TNI, sehingga perlu dilakukan sosialisasi seperti ini,” jelas Letkol Harjono Pamungkas Putro.
 
Dandenpom mengutip beberapa penekanan dan penegasan Panglima TNI dalam amanatnya saat Upacara Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer TA 2019 beberapa waktu lalu. Ops Gaktib dan Yustisi ini merupakan salah satu upaya memelihara dan meningkatkan porofesionalisme prajurit TNI.
 
Mengantisipasi meningkatnya kejahatan menggunakan medsos dan media elektronik (kejahatan siber dan ITE), prajurit POM TNI dituntut mampu mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan menindak kejahatan, sekaligus membentengi pengaruh negatif medsos serta menjaga nama baik TNI dan penyebaran berita palsu (hoaks).
 
“Penegak hukum adalah ujung tombak kepatuhan terhadap hukum itu sendiri. Setiap Polisi Militer harus terlebih dulu memiliki komitmen tinggi terhadap hukum dan setiap aturan yang berlaku. Tanpa itu, mustahil Polisi Militer sebagai penegak ketertiban memiliki kewibawaan yang paripurna,” jelasnya.
 
Hasil Ops Gaktib dan Yustisi Tahun 2018 menunjukkan adanya kenaikan beberapa kasus, seperti desersi, mangkir, pelanggaran disiplin dan pelanggaran lalu lintas. Namun dibalik itu terdapat hal-hal positif, yaitu menurunnya kasus narkotika, psikotropika, penyalahgunaan senpi, handak, dan perkelahian antara TNI, Polri dan masyarakat.   
 
Adapun penekanan Panglima TNI yang perlu dipedomai, yaitu pertama, tingkatkan pemahaman dan kepatuhan atas hukum serta aturan yang berlaku, juga laksanakan sinergi dan kerja sama yang baik dengan stakeholder lainnya. Kedua, pegang teguh komitmen netralitas TNI, sehingga pesta demokrasi berjalan dengan aman, damai, dan sukses.
 
Ketiga, sikapi secara cerdas setiap perkembangan yang ada, termasuk hoaks, upaya adu domba, provokasi, penyalahgunaan medsos dan serangan siber. Keempat, para komandan satuan agar memberikan dukungan penuh demi susksesnya penyelenggaraan Ops Gaktib dan Yustrisi ini.
 
“Serta kelima, pelihara dan tingkatkan kemanunggalan dengan rakyat agar terwujud Indonesia yang berdaular, mandiri dan berkepribadian,” kata Dandenpom mengutip penekanan Panglima TNI, seraya menjelaskan, sedikitnya ada 26 perkara yang ditangani Denpom IX/3 Denpasar selama Semester II TA 2018.