Dandim dan Bupati Sumbawa Lakukan Penghijauan dan Pelestarian Hutan | Bali Tribune
Diposting : 7 January 2019 12:11
Djoko Moeljono - Bali Tribune
KONSERVASI -- Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah menggelar Kemah Bhakti Konservasi yang diikuti sekitar 300 orang dari anggota Kodim dan Pramuka di Sampar Jiwat, Dusun Maja, Desa Ongko, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa Besar, NTB, Sabtu (5/1).
BALI TRIBUNE - Dalam rangka menjaga kelestarian hutan di wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Dinas Lingkungan Hidup dan Bupati Sumbawa Besar bekerja sama dengan Kodim 1607/Sumbawa menggelar Kemah Bhakti Konservasi dalam rangka "Hari Menanam Pohon Indonesia, Hari Lahir Provinsi NTB, dan HUT Ke-60 Kabupaten Sumbawa Besar Tahun 2019” di Sampar Jiwat, Dusun Maja, Desa Ongko, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa Besar, NTB, Sabtu (5/1).
 
Acara tersebut ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah, SE., MSc., dan dihadiri Muspida Kabupaten Sumbawa, Sekda beserta SKPD, Kepala BPBD, Camat se-Kabupaten Sumbawa Besar, Mupika Empang, para Kades se-Kecamatan Empang, dan sekitar 300 orang peserta Kemah Bakti Konservasi dari anggota Kodim dan Pramuka.
 
Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTB memberikan dukungan terhadap program konservasi hutan dengan melaksanakan penanaman pohon di sekitar hutan. 
 
Menurutnya, hal tersebut sebagai sinyal awal langkah pemerintah daerah (pemda) bersama instansi terkait untuk menertibkan kembali pembalakan hutan secara liar dan melaksanakan penghijauan dan penanaman pohon di wilayah-wilayah hutan yang sudah tandus.
 
Dilanjutkan oleh Dandim 1607/Sumbawa Letkol Inf Samsul Huda, SE., MSc., bersama Bupati Sumbawa Besar Drs HM Husni Djibril, BSc., dengan menandatangani aksi damai kesadaran penghijaun dan pelestarian hutan di lapangan sepak bola Dusun Maja, Desa Ongko, Kecamatan Empang. 
 
Dandim Sumbawa menegaskan, moment tersebut sebagai upaya penyelamatan hutan di NTB, khususnya di wilayah Kabupaten Sumbawa Besar yang memang sudah tandus.  
 
Pasalnya, beberapa tahun kebelakang banyak lahan hutan di Indonesia, khususnya di NTB, baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa rusak akibat perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan pembalakan liar maupun pengalihan fungsi hutan, sehingga tidak heran terjadi banjir dan tanah longsor ketika musim hujan. 
 
"Hal itu jelas akan merugikan kita bersama, baik materi, psikologis, bahkan jiwa," sebut orang nomor satu di Kodim 1607/Sumbawa itu.
 
Untuk itu, Letkol Samsul mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan dan alam sekitar dengan melakukan reboisasi hutan-hutan yang sudah gundul dan tandus. 
 
"Jangan ada lagi yang melakukan pembalakan dan perambahan hutan dengan alasan yang tidak dibenarkan oleh Undang-Undang, karena jika itu dilakukan tentu ada sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," katanya.
 
Acara Kemah Bhakti Konservasi ini dilakukan selama dua hari dengan menanam sebanyak 2.000 pohon dari berbagai jenis, antara lain pohon kemiri, mente, kayu putih dan pohon durian.