Dari Januari Terjadi 48 Kasus Kebakaran di Badung | Bali Tribune
Diposting : 10 April 2019 00:04
Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/Mobil pemadam kebakaran stanby 24 jam mengantisipasi kebakaran di wilayah Badung.

balitribune.co.id | Mangupura - Kasus kebakaran di Kabupaten Badung mengalami peningkatan pada awal tahun 2019. Khusus di triwulan I saja, sudah terjadi sebanyak 48 kali kebakaran. Jumlah ini naik 14 kali kejadian dibanding dengan triwulan yang sama pada tahun 2018 yang sebanyak 34 kejadian. Sementara total sampai, Selasa (9/4), tercatat sebanyak 52 kebakaran.

Data yang dihimpun dari Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung, untuk triwulan I atau Januari, Februari dan Maret tahun 2019 peristiwa kebakaran paling banyak terjadi di Kecamatan Kuta Selatan dan paling sedikit di Kecamatan Petang. Rinciannya yakni : 15 kasus di Kuta Selatan, 14 di Kuta, 9 di Kuta Utara, 4 di Mengwi, 5 di Abiansemal dan 1 di Petang. Sementara khusus bulan April ini, sampai Selasa (9/4) kemarin, baru terjadi 4 peristiwa kebakaran yang terjadi di Kuta Utara, Mengwi, Abiansemal dan Petang.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya yang dikonfirmasi membenarkan bahwa peristiwa kebakaran di Gumi Keris mengalami peningkatan di triwulan I tahun 2019 ini. Kata dia, peristiwa kebakaran didominasi oleh korsleting listrik.

“Iya, dari data triwulan I tahun 2019 peristiwa kebakaran naik 14 kali dari triwulan yang sama tahun 2018. Tapi, sampai April  ini total sudah ada  52 kebakaran,” ungkapnya, Selasa (9/4).

Wirya juga menyebut dari sekian peristiwa kebakaran paling banyak disebabkan oleh korsleting listrik dan tabung gas meledak.

“Yang menonjol tahun ini adalah kebakaran karena korsleting kabel listrik atau instalasi kabel listrik di rumah tangga, serta tabung gas bocor. Selain itu juga ada percikan api dari gardu listrik,” kata Wirya.

Terkait melonjaknya kasus kebakaran ini, mantan Camat Kuta Selatan ini mengaku sudah intens melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penanggulangan bahaya kebakaran. Sosialisasi tidak hanya menyasar masyarakat dan sekolah, tapi juga langsung turun ke dunia usaha terutama hotel dan restoran yang ada di Badung.

Dalam setahun, pihaknya bahkan menargetkan 120 hotel diberikan pelatihan dan pembinaan penanggulangan bahaya kebakaran.

“Kita rutin turun ke hotel-hotel untuk melakukan pemeriksaan alat pemadam sekaligus sosialisasi. Target kita setahun 120 hotel. Ini terus jalan,” terangnya.

Sementara menyikapi tingginya kasus kebakaran akibat korsleting listrik, Wirya mengaku sudah menjalin kerjasama dengan pihak PLN. Dengan kerjasama ini, PLN diharapkan mengganti instalasi kabelnya yang rusak.

“Dalam kasus ini (kebakaran, red) tidak hanya rumah yang terbakar, jaringan listrik juga banyak yang terbakar. Makanya kita bekerjasama dengan PLN untuk menangani kebakaran yang khusus berkaitan dengan instalasi listrik,” pungkas pejabat asal Kuta Selatan ini.