Dekat Permukiman dan Fasum, Pembangunan Pabrik Dipertanyakan Warga | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 29 July 2019 23:38
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ DIPERTANYAKAN - Areal pembangunan pabrik di Pengambengan yang dipertanyakan warga, tampak dikelilingi tembok tinggi.
balitribune.co.id | Negara - Adanya pembangunan pabrik di Banjar Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, kini dipertanyakan warga. Warga setempat khawatir aktiftas pabrik itu nantinya berdampak pada wilayah sekitar. Telebih lokasi pembangunan pabrik yang tidak jauh dari kawasan permukiman, juga berada bersebelahan dengan UPT Puskesmas II Negara di Pengambengan serta Pura Dang Khayangan Jati.
 
Kendati di areal pembangunan pabrik itu sudah berdiri sebuah bangunan terbuka, namun sejumlah warga sekitar mengaku hingga kini belum mengetahui secara pasti peruntukannya. Salah seorang warga ditemui, Minggu (28/7), menungkapkan sejak awal dibangun di areal terbuka itu belum diketahui bangunan tersebut akan digunakan jenis pabrik apapun. Warga hanya mengetahui adanya tumpukan yang disinyalir merupakan bahan operasional di dalam areal pabrik tersebut, yang memang ditaruh tanpa ada penutup.
 
Setiap hari sejumlah kendaraan juga keluar masuk lokasi pembangunan pabrik mengangkut barang seperti sekam padi hingga serbuk kayu. Tidak diketahuinya secara jelas aktifitas pembangunan pabrik ini oleh warga membuat warga khawatir aktiftas pabrik ini justru akan mengganggu aktifitas warga sekitar. Terlebih selain lokasi tidak jauh dari kawasan permukiman, lokasi pabrik juga berdekatan dengan fasilitas publik seperti UPT Puskesmas I Negara yang melayani rawat inap 24 jam serta tempat ibadah umum (pura).
 
Kini warga mempertanyakan keberadaan pabrik yang arealnya memang dikelilingi tembok tinggi dan hanya satu pintu masuk lebar di depan ini, “Bagaimana bisa pabrik ada di dekat Puskesmas? Apakah sudah sesuai dengan tata ruang dan dampak sekitar. Lokasinya juga terbuka tanpa ada pelindung seperti itu,” tanya sumber warga ini. Warga berharap pembangunan pabrik ini bisa menjadi perhatian serius intansi terkait karena dinilai akan berdampak pada lingkungan sekitar termasuk fasilitas umum di sekitarnya.  
 
Kendati dipertanyakan warga sekitar, namun Pj Kepala Desa Pengambengan, Sadikin, dikonfirmasi, Minggu kemarin, mengatakan dari informasi yang diterimanya setelah melakukan pengecekan, bangunan di areal tersebut sudah berizin lengkap. Menurutnya, di areal itu dibangun pabrik pengemasan serbuk kayu. “Setelah kami cek, izinnya sudah lengkap. Memang berdekatan dengan Puskesmas, tetapi bukan penyanding. Di sebelah rumah pribadi dan di belakang tanah Pura. Tidak langsung Puskesmas,” terangnya.
 
Pihaknya juga memastikan pabrik pengolahan itu sampai saat ini belum beroperasi. Pemiliknya baru sebatas memasang bangunan atap untuk areal terbuka. “Sudah diproses sejak lama dan itu milik warga saya. Yang jelas sudah keluar izin lokasi dari pusat. Kita cek sudah berizin, dari penyanding dan pihak pengempon pura juga sudah setuju. Sudah ada tandatangan,” ujarnya. 
 
Namun ia mengakui pabrik tersebut belum memiliki izin usaha. “Memang untuk industri, tinggal ijin SIUP-nya yang diproses trakhir,” tandasnya. (u)