Demi Meraih Juara, Peserta LKBB SMPN 1 Kediri Rela Ditampar | Bali Tribune
Diposting : 25 September 2018 14:38
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Kepsek SMPN 1 Kediri Sagung Raka Suartini SPD MPD.
BALI TRIBUNE - Beredarnya video viral di Medsos yang diunggah beberapa waktu lalu, dimana seorang pelatih menampar peserta LKBB (Lomba Kreasi Baris Berbaris) yang diikuti 25 murid kelas VII dan VIII SMPN 1 Kediri Tabanan pada 22 September 2018. Dengan adanya video penamparan tersebut, dibenarkan olah pihak sekolah dan bukan suatu permasalahan, pasalnya aksi tersebut dilakukan guna mendisiplinkan anak didiknya yang menjadi peserta LKBB agar dapat mempertahankan juara yang pernah diraihnya.
 
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Kediri Sagung Raka Suartini S.PD., M.PD. Pihaknya sangat menghargai sekali atas usaha murid dan pelatihnya, demi mempertahankan piala bergilir yang diraihnya. Sehingga terjadilah sebuah kesepakatan memilih hukuman, apabila selama latihan tidak ada perkembangan kemajuan. Dan hal itu merupakan suatu dorongan motivasi untuk memberikan semangat kepada peserta. "Akibat sebulan latihan tidak ada perkembangan, maka pelatih LKBB Eka Sugiarta mengatakan untuk memilih ganjaran antara push up 100 kali atau ditampar, dan dipilihlah ditampar untuk memberikan semangat. Sebab Bulan Oktober 2018 sudah dekat," bebernya dengan didampingi Wakil Kesiswaan Gusti Putu Sukawirya S.Pd.
 
Sagung merasa kecewa kepada anak didik yang memviralkan video tersebut, sebab pada kenyataan 25 muridnya yang menjadi peserta dengan secara sukarela maju satu persatu untuk ditampar, bukan 2 orang yang ditampar seperti video yang beredar di Medsos. Tidak hanya itu saja orang tua murid pun tidak ada yang keberatan atas kejadian tersebut dan bahkan didorong terus demi prestasi yang akan diraihnya. Dirinya juga berharap untuk bisa menghapus video hapus. "Mereka semua maju satu-satu untuk ditampar dan bukan paksaan, merakapun senang karena mereka sadar itu merupakan suatu bentuk dorongan motivasi," ungkapnya seraya menambahkan kejuaraan LKBB tingkat Kabupaten Tabanan yang selama ini diikuti anak didiknya selalu mendapat juara I.
 
Atas adanya kejadian tersebut, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kapolsek, dan pihaknya juga dianjurkan untuk menyelesaikan secara intern dahulu.
 
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila mengatakan, agar kasus tak terlulang lagi, ke depan dalam membina harus dengan cara yang berkarakter. Bisa menggunakan sanski memperkuat mental seperti pus up atau cara yang lain. "Karena kekerasan dengan ringan tangan tidak boleh dilakukan," jelasnya. 
 
Oleh sebab itu ia menyarankan pihak sekolah meminta permasalahan diselesaikan dengan baik. "Tolong diselesaikan dengan baik supaya kasus serupa tidak terulang kembali," tegas Susila.