Demokrat Bali Optimis Pertahankan 2 Kursi di Senayan | Bali Tribune
Diposting : 14 January 2019 14:13
San Edison - Bali Tribune
Made Mudarta
BALI TRIBUNE - Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu, Partai Demokrat Bali sukses mengirim dua wakilnya ke Senayan. Masuknya nama mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Jero Wacik dalam daftar calon anggota legislatif (Caleg) ketika itu, menjadi pendongkrak suara Partai Demokrat.
 
Jero Wacik mengumpulkan 104.682 suara pada Pileg 2014, atau berkurang sedikit dari 112.264 suara yang diraih pada Pileg 2009. Bersama Jero Wacik, nama Putu Sudiartana yang meraih 73.348 suara, juga lolos ke Senayan dari Partai Demokrat.
 
Hanya saja, dua nama pendulang suara bagi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini tak lagi bertarung pada Pileg 2019. Keduanya bahkan telah diganti oleh kader Demokrat lainnya dari Bali, masing-masing Putu Supadma Rudana dan Tutik Kusuma Wardhani, lantaran terjerat kasus hukum.
 
Meski tanpa nama Jero Wacik dan Putu Sudiartana, Partai Demokrat Bali tetap optimis mempertahankan 2 kursi DPR RI pada Pileg 2019. Optimisme ini sebagaimana dilontarkan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta, di Denpasar, Minggu (13/1).
 
"Kami optimis tetap mengirim dua wakil ke Senayan. Memang sulit untuk tambah, tetapi kami bisa pertahankan yang ada," ujar Mudarta.
 
Khusus untuk DPRD Provinsi Bali, malah diyakini akan meningkat dari capaian saat ini 8 kursi. Mudarta yakin, pada Pileg 2019 ini, Partai Demokrat akan menempatkan 10-11 kadernya di Renon.
 
"Tren kita di Bali selalu naik. Kalau DPR RI kita pastikan tetap 2 kursi, maka DPRD Provinsi Bali kita minimal 20 persen atau 11 kursi, biar pada Pilkada nanti bisa usung sendiri calon kepala daerah," tegas Mudarta.
 
Adapun untuk DPRD Kabupaten/ Kota se-Bali, Mudarta menyebut, Partai Demokrat minimal mempertahankan yang ada. "Tetapi kita juga yakin perolehan kursi akan naik di kabupaten dan kota. Minimal yang ada tetap bertahan," ucapnya.
 
Mudarta kemudian membeberkan beberapa alasan, terkait keyakinannya ini. Pertama, rata-rata caleg yang diusung Partai Demokrat adalah figur potensial yang memiliki basis dukungan yang kuat.
 
Kedua, di tengah banyaknya persoalan bangsa belakangan ini, masyarakat cenderung merindukan gaya kepemimpinan SBY. Kondisi ini, disebut Mudarta, sangat menguntungkan Partai Demokrat.
 
"Rakyat rindu figur SBY. 10 tahun SBY berkuasa, Indonesia aman. Tidak ada teror terhadap Pimpinan KPK. Tidak ada gesekan antara agama. Ekonomi stabil. Keamanan bagus. Kepercayaan dunia internasional tinggi. Banyak juga even internasional di Indonesia. Jelas ini menguntungkan Partai Demokrat pada Pileg 2019," pungkas Mudarta.