Diposting : 12 April 2019 19:09
Agung Samudra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Bangli - Minimnya anggaran untuk penyelenggaraan penyuluhan bagi penyuluh pertanian tentu berimbas pada kegiatan yang menunjang tugas pokok fungsi sebagai pejabat fungsional pertanian, salah satunyapengembangan Demplot.Untuk tahun 2019 anggaran yang diplot untuk penyuluhan bagi penyuluh pertanian hanya Rp 200 juta.
Sekretaris Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli I Wayan Sarma mengatakan untuk anggaran 200 juta pemanfaatnya untuk pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) untuk balai penyuluh pertanian. “Untuk balai penyuluh pertanian ada 5 dan dua diantaranya ada di Kecamatan Kintamani,” ungkap I Wayan Sarma.
Selain itu anggaran juga diperuntukan untuk menceta buku kerja, buku materi penyuluhan, pembuatan bender dan vamlet dan lainnya. Kata I Wayan Sarma untuk masing- masing balai penyuluh pertanian (BPP) tersedia lahan untuk pengembangan demplot. Menurutnya, Demplot atau Demontration Pilot merupakan suatau metode penyuluan pertanian kepada petani.dengan cara membuat lahan percontohan dengan tujuan petani bisa melihat dan membuktikan obyek yang didemontrasikan.
Namun karena anggran yang tidak memungkinkan untuk pengembangan demplot harus menunggu support dari pihak ketiga atau dari sponsor. “Untuk sponsor biasanya datang dari perusahan pupuk dan obat-obat, tahun kemarin demontrasi demplot dilaksanakan di Desa Catur dengan menggandeng perusahan pupuk,” ujar I Wayan Sarma.
Disinggung jumlah tenaga penyuluh, I Wayan Sarma mengatakan masih kekurangan, jika mengacu UU perlidungan dan pemberdayaan petani seharusnya 1 desa ada 1 penyuluhnya.“Kami masih kekurangan, mudah-mudahan kedepanya ada penambahan untuk tenaga penyuluh,” harap I Wayan Sarma.