Depresi, Warga Asal Jepang Diamankan di Dinas Sosial Tabanan | Bali Tribune
Diposting : 20 February 2018 19:16
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
depresi
Rana Furusawa saat diamankan di Dinas Sosial Tabanan.

BALI TRIBUNE - Seorang warga asal Jepang yang sudah berkewarganegaraan Indonesia, Rana Furusawa (51) diamankan pihak Polsek Kerambitan dan dibawa ke Dinas Sosial Tabanan pada Senin (19/2). Wanita yang tinggal sendiri itu diamankan karena sering mengamuk di areal tempat kostnya yang berada di kawasan Griya Loka, Banjar Kutuh Kelod, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.

Informasi yang dihimpun Koran ini, ia hidup sebatang kara pasca bercerai dengan suaminya di Kabupaten Jembrana. Bahkan kata warga sekitar, ia mengalami depresi dan menetap kos di perumahan Griya Loka sudah hampir dua tahun. Akibat depresi itu, ia kerap kali memukul kaca mobil milik warga di sekitar tempat tinggalnya sampai pecah.

Ditemui di Dinas Sosial Tabanan, Furusawa terlihat kurus dan kurang terawat. Ia ditemani seekor anjing yang dia perlakukan seperti anaknya sendiri. Tidak jelas apa yang dibicarakan, kadang ia tertawa sendiri dan tidak nyambung ketika diajak berbicara. Padahal ia bisa berbahasa Indonesia. Kadis Sosial Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan, mengatakan, keberadaan Furusawa membuat warga resah.

Oleh karena itu, dia dibawa ke Dinas Sosial oleh dua orang polisi dari Polsek Kerambitan pada Senin (19/2) sekitar pukul 09.00 Wita setelah mengamuk di lingkungan kosnya. “Informasi di lapangan ia juga menderita gangguan jiwa tetapi permasalahan kenapa bisa seperti ini tidak kami ketahui karena yang bersangkutan tidak jelas pembicaraanya,” jelas Gunawan.

Dikatakan Gunawan, sesuai dengan alamat yang tertera di SIM yang dibawa, alamat tinggal Rana Furusawa ini di Perumahan Seminyak Asri nomor 45 jalan Kunti, Lingkungan Seminyak Desa Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung. “Dia kalau diajak ngomong ngerti sedikit-sedikit Bahasa Indonesia tetapi arah bicaranya tidak jelas sehingga susah dimengerti,” imbuhnya.

Rencananya, Rana Furusawa akan dibawa ke Dinas Sosial Provinsi tetapi Dinas Provinsi menyarankan membawa ke Konsultan Jepang. “Tadi mau kami bawa tetapi belum bisa diterima, nanti kami akan carikan solusi dulu bersama dengan Dinas Sosial Provinsi sementara Rana kami titipkan di Rumah Perlindungan Sosial,” jelas Gunawan.

Kapolsek Tabanan, Kompol I Wayan Suana, menjelaskan, Rana Furusawa dilaporkan ke Polsek Tabanan pada Sabtu (17/2) oleh warga. Lalu pihaknya membawa dia ke Polsek Kerambitan. Hanya saja ketika ditanya kurang jelas dan sulit dimengerti. Tetapi kalau misalnya meminta sesuatu seperti makanan ia tulis. “Kalau ngomong biasa sulit dimengerti,” ujarnya.

Menurut Kompol Suana, berdasarkan informasi warga, Rana Furusawa ini sudah tinggal di kost selama dua tahun. Dia hanya seorang diri. Pihaknya sulit mencari keluarganya. Menurut tetangganya, dia kadang ketawa sendiri dan ngomong sendiri tetapi suaranya tidak jelas. “Ngamuknya juga tidak rebut tapi sering memukul kaca mobil sehingga warga menjadi resah,” tandasnya.