Derita Pasutri Miskin dan Sakit-sakitan Merasa di PHP Pemerintah Badung | Bali Tribune
Diposting : 28 September 2016 14:37
I Made Darna - Bali Tribune
K3S
SAKIT-SAKITAN – KK Miskin, Pasutrie miskin I Wayan Retag dan Made Gebrog di Banjar Sibang, Jagapati, Abiansemal kurang dapat perhatian dari pemerintah setempat.

Mangupura, Bali Tribune

Pasutri I Wayan Retag (75) dan Made Gebrog (63), satu dari sejumlah warga miskin yang tinggal di wilayah Badung.  Pasutri asal Banjar Sibang, Desa Jagapati, Abiansemal, Badung ini sejak lima tahun menderita sakit cukup parah. Wayan Retag mengalami stroke, sedangkan istrinya Made Gebrog menderita kebutaan dan kencing manis hingga tidak bisa bangun dari tempat tidur sejak empat tahun lalu.
Ironisnya, tidak hanya mereka, kedua cucunya juga mengidap penyakit. Yaitu, I Gede Abdi Guna Darma cucu pertama Retag memiliki riwayat sakit epilepsi, sedangkan Ni Made Tatik Santiwati cucu keduanya  menderita sakit asam lambung.
Praktis di dalam rumah yang sempit dan kumuh itu di huni empat orang yang hidupnya kesakitan tanpa dapat uluran kasih dari pemerintah setempat. Mereka sempat bernapas lega ketika utusan dari Pemkab Badung mengunjunginya. Sayangnya itu hanya sebatas kunjungan dan pendataan saja, namun tidak ada tindak lanjutnya. Bahkan mereka merasakan semuanya adalah ‘Pembarian Harapan Palsu’atau PHP.

Tidak hanya itu, Ny Seniasih Giri Prasta, istri Bupati Badung yang juga sebagai Ketua TP PKK Badung, sebelumnya sempat direncakan akan mengunjungi keluarga ini, tetapi lewat begitu saja.
"Sejatinya sudah diagendakan (pemberian bantuan oleh istri bupati, red),  tapi karena ibu ada agenda lain rencana itu diundur," Kata Kabid Sosial Disosnaker Badung,  Ngakan Putu Tri Ariawan yang dikonfirmasi, Selasa (27/9).
Untuk diketahui bahwa sebelumnya, K3S Badung menggelar road show ke sejumlah keluarga kurang mampu dan sakit-sakitan di Kabupaten Badung. Namun, anehnya dalam pemberian bantuan itu si miskin yang sudah jelas-jelas butuh uluran tangan di Banjar Sibang, Jagapati, Abiansemal justru tidak masuk daftar penerima bantuan.

Sementara itu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Badung beberapa waktu lalu juga sempat menjenguk, namun baru sebatas mendata. Itupun tidak ada kejelasan akan seperti apa tindak lanjut dari pendataan Disosnaker Badung itu. Sebab, pasutri penderita stroke dan buta ini sudah lima tahun menderita sakit namun baru didata, itupun setelah muncul pemberitaan di media massa.
Beruntung di tengah ketidak pedulian Pemkab Badung, pada Senin  (26/9) lalu Pemprov Bali  melalui staf Humasnya langsung mengunjungi rumah pasutri renta ini untuk memberikan bantuan tali kasih.