Dewan Berharap UN SMP di Tabanan Berbasis UNBK | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 11 May 2016 16:23
Arta Jingga - Bali Tribune
Komisi IV
SIDAK - Komisi IV DPRD Tabanan melakukan sidak UN SMP Sederajat di Tabanan, Selasa (10/5).

Tabanan, Bali Tribune

Komisi IV DPRD Tabanan melakukan sidak pelaksanaan Ujian Nasional ( UN) tingkat SMP Sederajat di Tabanan. Sidak dipimpin oleh Ketua Komisi IV, I Made Dirga, meninjau dua sekolah SMP yang ada di Tabanan, yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Tabanan, Selasa (10/5).

Sekolah pertama yang dikunjungi adalah SMPN 1 Tabanan. Rombongan Komisi IV ini tiba sekitar 08.20 Wita yang didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tabanan, I Putu Santika. Dalam sidak ini rombongan langsung mengecek ruangan kelas yang dipakai UN, sambil memantau pelaksanaan Ujian. Hal yang sama juga dilakukan rombongan dalam sidak di SMPN 2 Tabanan. Rombongan yang dipimpin I Made Dirga juga memantau pelaksanaan Ujian ditiap ruangan.

I Made Dirga yang didampingi I Gusti Komang Wastana mengatakan, bahwa secara umum pelaksanaan UN hari kedua ini berjalan dengan lancar dan aman. Meski demikian, pihaknya berharap panitia tetap bekerja maksimal sehingga UN di Tabanan berjalan sesuai harapan. Dirga juga sempat mengatakan agar UN SMP di tahun depan sudah bisa menggunakan sistem UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). "Sesuai dengan perkembangan teknologi, kedepan kita harapkan UN tingkat SMP juga bisa berbasis komputer seperti SMA," harapnya.

Kadisdikpora Putu Santika mengaku sejauh ini UN SMP di Tabanan memang belum ada yang menggunakan sistem UNBK. "Untuk di Bali yang sudah menggunakan sistem itu adalah SMP N 1 Gianyar dan tiga sekolah swasta di Denpasar," ungkapnya. Ditambahkan, untuk di Tabanan pihaknya telah mendorong SMP N 1 Tabanan. Namun karena kendala teknis untuk tahun ini belum bisa dilaksanakan. "Harapan kita sesuai dengan harapan temen-temen DPRD, tahun depan UN SMP sudah menggunakan sistem UNBK," imbuhnya.

Kepala Sekolah SMP N 2 Tabanan, I Putu Suartika mengaku secara umum pihaknya siap menggunakan sistem UNBK namun karena kendala teknis belum bisa dilakukan. "Secara umum kita siap dan anak anak memang dapat pelajaran komputer, cuma kendalanya karena keterbatasan sarana dan prasarana utamanya komputer. Kita hanya punya satu ruangan komputer dengan jumlah siswa kita 512 orang lebih yang UN," ungkapnya.