Dewan Dukung Peremajaan Traffic Light | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 7 July 2017 20:24
Agung Samudra - Bali Tribune
Traffic light
RUSAK - Traffic light depan Kantor DPRD Bangli rusak.

BALI TRIBUNE - Rusaknya beberapa traffic light di seputaran Kota Bangli, mengundang  keprihatinan  anggota DPRD Bangli. Sebagai  sarana  pengatur arus lalin, perangkat tersebut layak  ada  dan berfungsi secara optimal.

Hal ini diungkapkan anggota DPRD Bangli, I Wayan Subagan, ketika dikonfirmasi  kondisi beberpa  traffic light di kota Bangli dalam kondisi rusak, Kamis (6/7).

Politisi dari PDIP ini malah mencontohkan kondisi traffic light di depan Kantor DPRD Bangli yang sering kali bermasalah. Padahal perempatan  ruas jalan tersebut sangat rawan akan terjadinya kecelakaan. “Beberapa tahun lalu, seorang pengedara sepeda motor meninggal dunia gara-gara tersenggol mobil  di lokasi,” ujarnya.

Begitu pula padamnya  traffic light di pertigaan sebelah timur eks RSUD Bangli, yang  sangt rawan akan terjadinya kasus lala lantas. ”Kalau pengguna jalan yang datang dari arah selatan  tidak akan kelihatan oleh pengendara  yang meluncur dari arah timur maupun barat, ini sangat berbahaya,” ujar Subagan.

Menyikapi masalah tersebut anggota komisi III ini mendukung langkah pemerintah seandainya  melakukan pengadaan traffic light baru, apalagi  melihat kondisi  traffic light yang sudah  senja, tentu  sering bermasalh. “Daripada  sering  rusak dan menyedot anggran perbaikanyang tidak sedikit lebih tepat dilakukan peremajaan  saja,”  tegas Subagan.

Sebelumnya kadis Perhubungan , I Gde Artha SH , mengatakan  sering kalinya  tracffic light  bermasalah  lebih dikarenakan  factor usia. Dimana traffic light itu  telah  berdiri sejak tahun 2000. Walapun telah beberpa kali mendapat penanganan dari teknisi , dalam hitungan hari traffic light itukembali rusak.  Kata Gde Arta untuk meminalisir  anggran pemeliharaan, maka salah satujalanya yakni melakukan peremajaan. Untuk satu locus traffick light  menyedot anggran  berkisar Rp 300 – 400 juta.