Dewan Pelatih Kodrat Bali Genjot Tim Putri | Bali Tribune
Diposting : 24 May 2018 00:22
Djoko Purnomo - Bali Tribune
I Ketut Wisna dan petarung Bali
I Ketut Wisna dan petarung Bali
BALI TRIBUNE - Sebagai wujud mempersiapkan petarungnya lebih awal untuk Pra-PON dan PON 2020 mendatang, Dewan Pelatih Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali melakukan training camp (TC) bagi petarung yang diproyeksikan. Hanya saja, pemusatan latihan itu khusus bagi petarung putri baik di kelas tarung bebas dan seni gerak.
 
Ketua Dewa Pelatih Kodrat Bali, I Ketut Wisna, Selasa (22/5) menjelaskan, pertimbangan memanggil tim putri itu lebih awal karena selama ini, Bali belum pernah turun dalam even-even nasional.
 
"Bali sudah lama sekali tidak menurunkan tim putri di even nasional seperti kejurnas, Pra-PON maupun PON. Inilah saatnya Bali harus ada petarung putrinya. Lebih awal persiapan, maka semakin matang," tegas Ketut Wisna.
 
Pertimbangan lainnya juga, potensi petarung putri itu kini di Bali sedang berkembang dan sudah siap diadu dalam skala nasional. Selain itu, rival Bali biasanya lebih terpusat di kelas tarung putra. "Kemudian peluang untuk medali di nomor putri juga sangat terbuka bagi Bali, terutama untuk meraih tiket ke PON 2020," imbuhnya.
 
Pria yang karib disapa Kang Wisna ini juga menambahkan, TC tersebut dihelat mulai bulan Juni mendatang hingga mulainya kejurnas yakni pada bulan November di Puslat Tarung Derajat di Kesiman, Denpasar. Adapun petarung putri yang ambil bagian disebutkannya 9 orang, lima di kelas tarung dan sisanya seni gerak. "Dari jumlah itu, dua masih statusnya cadangan," ungkap Kang Wisna.
 
Mengingat masih awal, adapun program pemusatan latihan itu lebih fokus ke pembentukan fisik dasar para atlet dengan standar nasional. Nantinya, dibarengi juga dengan kemampuan teknik-teknik dalam bertarung. Untuk pelatih, Dewan Pelatih menunjuk empat orang yakni Pande Dirgayusa, Wayan Sirka, Hendra dan Ria.
 
Pada dasarnya, puncak dari TC ini yakni menatap Pra-PON mendatang, oleh karena itu setelah kejurnas, hasil petarung akan dievaluasi kekurangan serta kelebihan. Ngomong-ngomong soal rival di tim putri nanti, Kang Wisna menyebut akan datang dari Provinsi Papua , Kaltim, Jatim serta Aceh. Hal itu berdasarkan pengalaman dan pemantauan pihaknya selama ini.
 
Lalu, bagaimana soal tim putra? Sambungnya, gambaran untuk tim putra itu sudah ada, seperti petarung Bali yang tampil di PON 2016 lalu yang masih aktif. Kemudian hasil pantauan kejurda serta Porprov Bali 2019 mendatang.
 
"Setelah kejurda, barulah kedua tim akan berlatih bersama," tandasnya.