Dharma Wacana Kemenag di Pura Dalem Rindikit | Bali Tribune
Diposting : 24 July 2018 10:04
I Wayan Sudarma - Bali Tribune
Penyuluh Agama, I Made Pasek saat memaparkan hakekat ngenteg linggih di Pura Dalem Rindikit Buleleng akhir pekan kemarin.
BALI TRIBUNE - Serangkaian prosesi ritual melaspas ngenteg linggih di Pura Dalem Desa Ringdikit Kecamatan Seririt Buleleng akhir pekan kemarin dilangsungkan dharma wacana. Bertemakan ngentegang linggih Tuhan pada diri umat’, dharma wacana tersebut menghadirkan pembicara penyuluh agama Hindu Kantor Kementrian Agama setempat.
 
Mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, Penyuluh Agama Hindu, Drs I Made Pasek dalam dharma wacananya menyampaikan, yang dimaksud dengan ritual ngenteg linggih adalah pengukuhan stana Tuhan atau manifestasi-Nya.
 
“Ngenteg dalam bahasa Bali berarti mengukuhkan sedangkan Linggih berarti kedudukan. Sesuai dengan tema yang dibawakan, didalam diri juga perlu Ngentegang Linggih Tuhan guna mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif,” terangnya.
 
Dia menyebutkan, ritual itu dilaksanakan saat pembuatan bangunan dalam bentuk Padmasana, Sanggah Pamerajan dan Pura telah rampung atau usai. Adapun tujuan inti dari prosesi ritual itu adalah menjauhkan hal-hal negaif dengan cara menanamkan sifat-sifat Ketuhanan dalam diri manusia.
 
“Sebagai manusia, kita memiliki akal dan pikirin hendaknya harus bisa membedakan hal baik dan hal buruk, maka dari itu perlu ditanamkan sifat-sifat ke-Tuhan-an dalam diri agar kita sebagai manusia bisa membedakan hal baik dan buruk,” paparnya.
 
Ia juga mengemukakan bahwa pada zaman sekarang ini sering dijumpai perbuatan yang menyimpang dari norma-norma sehingga berpotensi pada terpecahnya persatuan dan kesatuan bangsa .
 
“Maka dari itu disini pentingnya kita Ngentegang Linggih Tuhan didalam diri kita masing-masing untuk bisa saling instropeksi diri dan bisa saling menghargai antar sesama umat agar persatuan ini bisa kita jaga, “ tutup Made Pasek.