Diduga Putus Cita, Remaja Asal Pinggan Gantung Diri | Bali Tribune
Diposting : 4 April 2019 22:27
AA Samudra Dinata - Bali Tribune
Bali Tribune/Susana di rumah duka Desa Pinggan Bangli.

Balitribune.co.id | Bangli - Seorang remaja inisial Komang AP (17) ulah pati dengan cara gantung diri di rumahnya di Banjar/Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Kamis (4/4). Komang AP diduga nekat gantung diri karena depresi akibat putus cinta. Rencana jenasah korban akan dimakamkan pada Kamis malam di setra (kuburan) setempat.

Informasi yang terpimpun, sekitar pukul 05.30 Wita, ibu Komang AP yakni Ni Nyarikan Rerod (55) bangun tidur. Selanjutnya perempuan yang keseharian sebagai petani ini hendak memasak. Ia pun langsung menuju dapur, pada saat itu Nyarikan Rerod melihat pintu dapur dalam keadaan terbuka. Lantas Nyarikan Rerod masuk ke dapur, betapa kagetnya Ia mendapat anak bungsunya telah gantung diri.

Nyarikan Rerod histeris melihat kondisi tersebut. Teriakan Nyarikan Rerod membuat keluarga serta tetangga berdatangan. Pihak keluarga selanjutnya menurunkan jenasah Komang AP yang notabene pelajar di salah satu SMA di wilayah Denpasar. Peristiwa tersebut akhirnya dilaporkan ke Polsek Kintamani.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas medis Puskesmas Kintamani IV, I Nyoman Parsa I diketemukan tanda -tanda umum korban meninggal akibat  bunuh diri dengan cara gantung diri meliputi bekas jerat pada leher. Diperkirakan korban sudah meninggal 4 jam setelah ditemukan. Selain itu keluar cairan sperma dari Kemaluan Korban, lidah menjulur, keluar kotoran dari anus korban. Tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan terkait kejahatan pada tubuh korban.

“Korban murni bunuh diri. Hasil keterangan  para saksi /pihak keluarga korban belakangan Komang AP sering melamun dan menyendiri. Ditemukan status di Facebook korban dengan kata: Semuanya sudah berakhir dan status  Selamat jalan Semua,” terang Kapolsek Kintamani Kompol Made Raka Sugita. Komang AP diduga depresi akibat patah hati/putus cinta.

Sebutnya, pihaknya keluarga sudah iklas menerima kepergian korban dan menolak untuk dilakukan autopsi. Pihak kepolisian pun mengamankan barang bukti berupa tali plastic yang digunakan Komang AP untuk gantung diri.

Di sisi lain, di rumah duka pihak keluarga enggan memberikan keterangan ikhwal peristiwa tersebut. Orang tua Komang AP, Nyarikan Rerod dan I Nyarikan Nintra sempat tak sadarkan diri karena tak kuasa menahan sedih kehilangan putra bungsunya. Komang AP merupakan anak terakhir dari lima bersaudara.