Digelontor Provinsi, Dana BKK Desa Pakraman untuk Buleleng Capai Rp 71 Miliar | Bali Tribune
Diposting : 29 May 2019 14:56
Khairil Anwar - Bali Tribune
Bali Tribune/ Tim dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng sosialisasikan BKK untuk Desa Pakraman di Gedung Mr. I Gusti Ketut Pudja eks. Pelabuhan Buleleng, Selasa (28/5) kemarin.
balitribune.co.id | Singaraja - Melalui Bantuan Keuangan Khusus(BKK), sebanyak 129 desa pakraman di Buleleng bakal menerima gelontoran dana yang bersumber dari APBD Provinsi Bali. Tak hanya desa pakraman, 304 Subak dan 272 Subak Abian yang ada di Kabupaten Buleleng juga akan menerima dana BKK yang totalnya mencapai Rp 71 miliar itu.
 
Hal itu terungkap saat Sosialisasi BKK untuk desa pakraman, Subak, dan Subak abian yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng di Gedung Mr. I Gusti Ketut Pudja eks. Pelabuhan Buleleng, Selasa (28/5) kemarin.
 
Kepala Dinas PMD Kabupaten Buleleng I Made Subur, SH,mengatakan,dalam acara sosialisasi telah jelas disebutkan,BKK sudah dilengkapi dengan petunjuk teknis operasional (PTO) termasuk petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis). BKK ini juga diberikan bagi desa pakraman, subak, dan subak abian untuk melestarikan keharmonisan parahyangan, palemahan, dan pawongan. Semua juklak dan juknis harus diikuti.
 
”Sosialisasi bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi sebelumnya,” kata Subur.
 
Menurutnya,keberadaan dana yang bersumber dari BKK ini diharapkan akan membangun sinergi antara pemerintah desa dengan desa pakraman, subak, dan subak abian.Dan setelah itu,kata Subur,Pemkab Buleleng melalui Dinas PMD akan memfasilitasi dan mensosialisaikan kepada subak-subak yang ada mengenai sinergi BKK ini. 
 
“Sinergi ini diperlukan karena pertanggung jawaban pengelolaan keuangan ini bukan hanya tugas desa pakraman tapi juga perbekel,” ujarnya.
 
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Keswadayaan Masyarakat dan LPM Dinas PMD Provinsi Bali, Ir. I Nengah Suta Maryana,mengatakan, berkaca dari kondisi saat ini dimana laju perkembangan jaman dan era modern yang begitu cepat di tengah derasnya gempuran globalisasi, upaya mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai tradisi terus dilakukan. 
 
Menurutnya, hal itu sejalan dengan apa yang dicanangkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster melalui visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.
 
”Dengan menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali untuk mewujudkan krama dan gumi Bali yang sejahtera serta tradisi dan memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan perlindungan, pengembangan, dan pembinaan nilai-nilai adat, agama, dan tradisi,” pungkasnya. uni