Disbud Gelar Lomba Kaligrafi dan Bali Simbar | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 20 June 2016 14:36
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
kaligrafi
LOMBA - Sejumlah siswa saat mengikuti lomba pembuatan karya kaligrafi dan penulisan aksara Bali dalam komputer menggunakan font Bali Simbar, di areal Kantor Dinas Kebudayaan Denpasar

Denpasar, Bali Tribune

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Denpasar menggelar lomba pembuatan karya Kaligrafi dan penulisan aksara Bali dalam komputer menggunakan font Bali Simbar, di areal Kantor Dinas Kebudayaan Denpasar. Lomba Kaligrafi dan Bali Simbar ini melibatkan 100 peserta dari siswa SMP dan siswa SMA/SMK se-Kota Denpasar.

Kepala Bidang (Kabid) Warisan Budaya Disbud Kota Denpasar, Sang Putu Puja, mengatakan lomba pembuatan karya Kaligrafi dan penulisan aksara Bali dalam komputer menggunakan font Bali Simbar ini diselenggarakan bertepatan dengan kegiatan libur sekolah, dalam rangka menggali, melestarikan dan mengembangkan aksara Bali. Hal ini dilakukan mengingat akhir-akhir ini aksara Bali kurang mendapat perhatian generasi muda akibat pengaruh globalisasi.

“Dengan lomba ini diharapkan generasi muda makin tergerak hatinya untuk ikut terlibat langsung dalam upaya pelestarian dan pengembangan aksara Bali. Jumlah peserta yang ikut serta kurang lebih 100 orang putra-putri berasal dari siswa SMP, SMA/SMK Se-Kota Denpasar,” katanya.

Terkait dengan kriteria, Sang Putu Puja menjelaskan, untuk kaligrafi peserta diwajibkan membuat lukisan kaligrafi dengan tema Tri Hita Karana. Teks pelukisan tak dibedakan antara peserta SMP dan SMA/SMK.

“Kaligrafi yang sudah dibuat diatas kanvas kemudian dituangkan pada kertas A4 dengan ornamen dan tulisan memakai cat, crayon dan pensil warna. Unsur-unsur yang dinilai meliputi; keindahan bentuk, makna, keserasian media dan ketepatan waktu,” ujar Sang Putu Puja.

Sedangkan untuk jenis lomba penulisan aksara bali dengan program Bali Simbar B atau program Bali Simbar Dwijendra, masing-masing peserta diwajibkan menyalin huruf latin ke dalam Aksara Bali. Setiap peserta, kata dia,  juga diwajibkan menyalin teks soal yang disediakan panitia dengan menggunakan salah satu dari kedua program tersebut yakni Bali Simbar B atau Program Bali Simbar Dwijendra.

“Masing-masing peserta disediakan waktu 60 menit, sedangkan untuk Kaligrafi panitia menyediakan waktu sekitar 180 menit. Penilaian didasarkan pada tingkat kebenaran, ketepatan penulisan, kreatifitas, keterbacaan huruf, kebenaran pasang aksara, komposisi dan kemahiran dalam menggunakan program,” ujarnya.