Dua Pura dan Kuburan Lenyap Diterjang Ombak | Bali Tribune
Diposting : 30 July 2018 07:39
redaksi - Bali Tribune
Warga Banjar Gelumpang, Sukawati meratapi Pura Merajapati dan Kuburan Tundung yang lenyap disapu ombak.
BALI TRIBUNE - Dua pura dan satu kuburan berikut semua kerangka mayat yang terkubur di dalamnya hilang ditelan terjangan ombak pasang di kawasan Pantai Er Jeruk, Sukawati. Luapan air laut juga mengakibatkan perkebunan cabai  terancam gagal panen.
 
Amukan ombak pasang yang berturut-turut dalam beberapa hari terakir, benar-benar membawa musibah bagi masyarakat pesisir di Gianyar. Di kawasan Pantai Er Jeruk, Dusun Gelumpang, Sukawati, dua pura dan kuburan lenyap ditelan terjangan ombak. Minggu (29/7) warga  pun terlihat pasrah mendapati  Pura Merajapati dan Kuburan Tundung yang sudah lenyap itu. Padahal sepekan lalu, pura dan areal kuburan masih  terlihat utuh dengan sejumlah gundukan kuburan. “Bangunan pura dan kuburan sudah menjadi pantai. Tulang belulang jenazah yang dikubur di lokasi sudah hanyut tanpa bekas. Untuk sementara kami buat palinggih turus hidup,” ungkap salah satu Warga Gelumpang,  Mangku Made Suamir.
 
Disebutkan, kuburan itu, oleh warga setempat disebut Kuburan/Sema Tundung,  karena dijadikan lokasi penguburan jenazah yang meninggal karena penyakit aneh serta jenazah tidak bertuan. Sekitar lima tahun lalu, dua jenazah korban kapal tenggelam juga dikubur di lokasi ini. “Dulunya kebanyakan orang meninggal karena sakit lepra dikubur di sini. Luas kuburan termasuk Pura Merajapati mencapai satu hektar.  Kini, tidak ada lagi lahan yang tersisa,“ terangnya.
 
Tak jauh dari lokasi kuburan ini, satu pura lagi, yakni Pura Kubu Mas,  juga lenyap ditelan ombak.  Pura ini hanya menyisakan pondasi bangunan pura di bibir pantai dan  pecahannya tercecer di mana-mana.  Warga setempat hanya bisa menyelamatkan batu arca yang disucikan dan ditempatkan di lokasi yang aman. 
 
Masih di lokasi yang sama, luapan air laut yang menggenangi lahan perkebunan juga menjadi petaka bagi petani setempat.  Kandungan air laut mengakibatkan tanaman cabai mulai melayu.  Atas kondisi ini, puluhan petani  yang lahannya di bibir pantai terancam gagal panen.