Dua Terduga ISIS Ditangkap Di Banyuwangi | Bali Tribune
Diposting : 6 July 2017 20:48
redaksi - Bali Tribune
Irjen Pol Petrus R Golose
Irjen Pol Petrus R Golose

BALI TRIBUNE - Pengamanan dan pemeriksaan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk diperketat setelah adanya informasi penangkapan dua orang yang diduga kuat memiliki hubungan dengan jaringan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) oleh pihak kepolisian di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (3/7) dini hari.

Dua terduga kelompok ISIS masing-masing bernama Aji Muhammad I Gusti Ngurah Rai (53) kelahiran Denpasar dan tinggal di Dusun Losari RT 005/RW 003, Desa Kletek, Kecamatan Taman, Sidoarjo, dan Sutari (37) asal Dusun Pakel RT 001/RW 002, Desa Nglutung Kecamatan Sendang, Tulungagung. Keduanya diamankan pihak Polsek Glenmore saat hendak menginap di Mushola Polsek Glenmore.

Ketika dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan mereka, kedua orang yang melakukan perjalanan menuju Bali itu kedapatan membawa sejumlah senjata tajam di dalam tas ransel yang mereka bawa. Dari tangan kedua orang itu polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah sangkur komando, sebilah golok, sebilah pisau, sepucuk korek api berbentuk senjata dan sarung senpi, sebuah kunci T, satu batang besi menyerupai paku dan satu kotak petasan.

Adanya informasi tersebut membuat jajaran kepolisian di Jembrana memperketat pemeriksaan dan pengamanan di pintu masuk Bali. Pengetatan pemeriksaan terhadap kendaraan, orang dan barang masuk Bali itu dilakukan salah satunya dengan penebalan personel dan melibatkan sejumlah petugas kepolisian bersenjata lengkap. Polres Jembrana kembali mengatensi penjagaan pintu masuk Bali tepatnya di pos-pos pemeriksaan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.

Berbeda dengan pemeriksaan dipintu gerbang Bali umumnya yang hanya melibatkan sejumlah petugas dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, kini pos-pos pemeriksaan di pintu Bali itu juga melibatkan petugas Kepolisian bersenjata lengkap yang langsung mengawasi dan mengamankan personil yang melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan, orang dan barang baik yang masuk Bali maupun yang meninggalkan Bali.

Selain melibatkan personil kepolisian, pemeriksaan di sejumlah pos pemeriksaan di pintu masuk Bali di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk juga melibatkan sejumlah anggota TNI serta back up dari personil Brimob Detasemen C Polda Bali Pelopor Gilimanuk yang memeriksa badan penumpang dengan Gate detector. Aparat keamanan setempat kini memprioritaskan pemeriksaan di pintu masuk Bali terlebih masih terjadi gelombang warga yang masuk Bali karena arus balik Lebaran 1438 H hingga pekan ini masih terus berlangsung.

Namun hingga diamankannya dua orang yang memiliki keterkaitan dengan jaringan ISIS itu, aparat keamanan yang melakukan pemeriksaan dipintu gerbang diujung barat pulau Bali ini belum menemukan adanya orang maupun barang-barang berbahaya yang coba masuk ke Bali. Kapolres Jembrana, AKBP Priyanto Priyo Hutomo dikonfirmasi Rabu (5/7) membenarkan pemeriksaan pintu masuk Bali disejumlah pos-pos pengamanan tersebut dilakukan penebalan personel.

Pihaknya tetap melakukan pemeriksaan di pintu masuk Bali sesuai Protap dan tidak boleh lengah dan kecolongan terlebih saat ini ini masih berlangsung arus balik Lebaran yang bisa saja dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan. Pihaknya menekankan kepada seluruh anggota yang berjaga agar melakukan pemeriksaan baik itu terhadap orang, barang maupun kendaraan yang masuk ke Bali secara lebih teliti dan maksimal.

Dikonfirmasi terpisah,Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja, mengatakan, sudah ada beberapa informasi terkait teroris yang diterima Polda Bali. Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Golose, sudah mengingatkan dan menekankan agar masing-masing kesatuan dan bahkan masing-masing individu Polri untuk selalu siaga dan waspada menghadapi hal tersebut.

Ditambahkan, berbagai Standar Operational Procedure (SOP) telah dijalankan mulai pengketatan pintu masuk dan keluar pulau Bali hingga kelengkapan personel Polri di lapangan. “Tentang berita tersebut (dua orang diduga teroris, red) benar atau tidak kita harus selalu waspada dan tidak meremehkan informasi. Lebih baik overestimate daripada underestimate,” katanya.