Eko Akui Musim 2018 Sangat Berat | Bali Tribune
Diposting : 8 December 2018 18:35
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Eko Purdjianto
BALI TRIBUNE - Musim kompetisi Liga 1 musim 2018 diakui caretaker pelatih kepala Bali United, Eko Purdjianto sangat berat ketimbang musim 2017 dimana Serdadu Tridatu finis di posisi kedua setelah PSM Makassar. Tidak saja tim pelatih, para pemain pun merasakan hal serupa.
 
 "Semua pemain juga merasa musim ini berat. Kami beberapa kali bermain dengan pemain yang tak lengkap beberapa hal seperti cedera, sanksi ataupun dipanggil tim nasional," ujar Eko pada sesi prematch Bali United vs Bhayangkara FC di Jakarta, Jumat (7/12).
 
Dalam prosesnya, sampai pekan ke-33, Bali United mencatatkan 12 kemenangan, sembilan seri dan 12 kekalahan yang membuat mereka bertengger di posisi ke-10 dengan 45 poin.
 
Meski sudah dipastikan bertahan di Liga 1, Bali United tidak bisa mencapai peringkat tiga besar Liga 1 yang membuat mereka berhak tampil di kompetisi tingkat Asia. Pada tahun 2017, Bali United tampil di Piala AFC 2017 meski pada akhirnya tak mampu lolos dari babak grup.
 
"Kami harus bekerja keras di musim depan agar mampu mencapai target berlaga di kompetisi Asia," tutur Eko, yang menjadi asisten pelatih Bali United sejak tahun 2016 sebelum menggantikan posisi Widodo C. Putro sebagai pelatih kepala sejak akhir November 2018.
 
Dengan segala kesulitan tersebut, pemain Bali United I Made Andhika menegaskan timnya siap menutup Liga 1 Indonesia musim 2018 dengan kemenangan atas lawan pamungkas mereka, Bhayangkara FC.
 
Andhika menegaskan skuat Serdadu Tridatu bertekad bangkit dari periode buruk, terutama sesudah empat kali kalah beruntun di Liga 1 Indonesia.
 
Walau datang sebagai tim tamu, Bali United bertekad meraih tiga poin di pertandingan yang digelar di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Sabtu (8/12), mulai pukul 15.30 WIB tersebut. "Kami sangat siap untuk laga besok," tutur Andhika.  
 
Terkait tidak dibawanya striker Ilija Spasojevic, Eko Purdjianto menyebut, Spaso mengalami cedera otot betis. "Dokter tidak memberikan rekomendasi untuk menurunkan Spaso," ujar Eko.
 
Peran Spaso tidak bisa dianggap kecil untuk Bali United di Liga 1 musim 2018. Pemain naturalisasi berdarah Montenegro itu mencetak sembilan gol bagi timnya sepanjang liga musim terkini.  “Tapi kami bertekad meraih hasil maksimal dari pertandingan terakhir liga melawan Bhayangkara," imbuh Eko.
 
Sementara itu, menanggapi absennya Spaso, pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy memastikan laga tidak akan berjalan lebih mudah bagi timnya. Justru, lanjut Simon, Bhayangkara akan lebih sulit menebak strategi yang akan ditampilkan Bali United.
 
"Kami sangat mengenal Spaso karena dia bersama kami setengah musim tahun lalu. Namun, ketika Spaso absen, kami jadi lebih sulit memrediksi lawan. Apalagi, Bali masih memiliki pemain-pemain berkualitas, seperti Stefano Lilipaly, Melvin Platje dan Irfan Bachdim," tutur Simon.