Entaskan Kemiskinan, Percepat Pembangunan Infrastruktur Kampanye Koster-Ace Diminati Wisatawan Asing | Bali Tribune
Diposting : 4 May 2018 12:19
Redaksi - Bali Tribune
pembangunan
KAGUM – Sejumlah wisatawan asing mengagumi Cagub Wayan Koster saat berkampanye di Buleleng, Kamis kemarin.
BALI TRIBUNE - Dukungan masyarakat Kabupaten Buleleng terhadap Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) sungguh luar biasa. Terbukti tiap kali  menghadiri kampanye terbuka di kabupaten paling ujung utara Pulau Bali itu selalu dipadati ribuan massa. 
 
Pada Kamis (3/5) giliran ribuan warga dari 5 desa se-Kecamatan Sawan menyatakan dukungan bulat, memilih dan memenangkan Paslon Koster-Ace pada Pilgub Bali 2018 dengan perolehan kemenangan minimal 85 persen suara. Adapun kelima desa adalah Desa sudaji, Suwug, Kerobakan, Sinabun dan Desa Kloncing.
 
Hadir dalam kampanye terbuka itu Calon Gubernur Wayan Koster didampingi Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Buleleng Putu Agus Suradnyana, Ketua DPC PDIP Buleleng Gede Supiatna, para anggota fraksi PDIP DPRD Buleleng, anggota fraksi PDIP DPRD Bali, perwakilan partai politik pengusung serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
 
Di hadapan ribuan warga Koster memaparkan program kerja yang akan diusungnya lima tahun ke depan. Salah satu yang menjadi prioritas Koster untuk tanah kelahirannya adalah percepatan infrastruktur. Menurutnya, hal itu akan mempercepat pengentasan kemiskinan di Gumi Panji Sakti.
 
"Buleleng ini paling luas wilayahnya, jumlah penduduknya juga paling banyak. Di Buleleng ini juga tingkat kemiskinan lumayan tinggi. Harus ada prioritas dan fokus mempercepat pembangunan di Buleleng," kata Koster saat menggelar kampanye di Lapangan Desa Pakraman Sudaji
 
Dalam hal infrastruktur, Koster mengaku sudah menyiapkan master plan pembangunan di kabupaten utara Bali itu, salah satunya adalah jalur singkat yang menghubungkan Denpasar-Singaraja. "Itu akan dipercepat pembangunannya. Nanti ada satu ruas jalan di trngah, satu lagi di barat," paparnya.
 
Selain itu, Koster juga berkomitmen mempercepat pembangunan bandara di Buleleng. Jika terpilih kelak sebagai Gubernur Bali, ia akan langsung menemui Menteri Perhubungan agar segera mengeluarkan titik koordinat pembangunan bandara yang dibutuhkan masyarakat tersebut. "Kami akan melakukan pendekatan khusus untuk mempercepat pembangunan bandara di Buleleng," katanya. 
 
Di sisi lain, Pelabuhan Celukan Bawang akan ditingkatkan tarafnya menjadi pelabuhan berstandar internasional. "Wilayahnya luas dan tempatnya strategis. Akan jadi satu-satunya pelabuhan bongkar muat berstandar internasional," harap dia. Selain itu, master plan yang telah disiapkannya di antaranya membagi zonasi infrastruktur darat, laut dan udara secara terintegrasi. "Tol dan kereta keliling Bali itu kami rancang dalam master plan ini. Bandaranya di Buleleng dan Badung. Pelabuhan cruise di Denpasar dan Karangasem. Tol Denpasar-Gilimanuk juga dibangun. Ini akan mempercepat perekonomian Bali," tegas dia.
 
Di sisi lain, untuk sektor pendidikan ia akan melanjutkan program SMA/SMK Bali Mandara yang dirancang Made Mangku Pastika. Bahkan, Koster juga memiliki ide untuk membangun pusat pendidikan dengan keahlian profesional khusus di Buleleng. "Nanti bentuknya apakah akademi komunitas atau politrknik, itu kita pikirkan. Yang pasti saya akan gagas pembangunan perguruan tinggi di sini. Gratis nanti dibiayai oleh APBD Pemprov Bali," ujarnya. 
 
Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng I Putu Agus Suradnyana mengatakan bahwa Koster-Ace telah menyiapkan berbagai program sebagai solusi untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Buleleng guna mengejar ketertinggalan dari kabupaten/kota di wilayah Bali Selatan.
 
"Saya bersama Pak Koster telah menyiapkan sejumlah program solusi untuk membangun perekonomian di Buleleng khususnya di bidang pariwisata. Salah satu dengan mempercepat pembangun aksebilitas infrasutruktur yang menghubungkan Denpasar-Singaraja juga Bandara Buleleng," ungkapnya.
 
Yang menarik, atraksi budaya baik tarian maupun tetabuhan yang selalu disajikan pasangan Koster-Ace ternyata menarik minat wisatawan asing. Koster menyempatkan diri menyapa mereka. Kepada Koster, mereka mengaku berasal dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Hongaria, Republik Ceko, Australia dan Inggris. Tak hanya sekadar ingin manyaksikan parade budaya yang ditampilkan pendukung Koster-Ace, mereka juga rupanya ingin mengetahui lebih jauh sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia, khususnya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni 2018.
 
"Mereka adalah turis yang tengah berlibur di Desa Sudaji. Ketika tahu ada kampanye, mereka minta diantar untuk melihat. Mereka ingin tahu sistem demokrasi di Indonesia, khususnya Bali," kata Sansan, perintis Desa Wisata Sudaji yang menjadi pemandu wisata mereka.Elisa, turis asal Inggris mengakui ini kali pertama ia berkunjung ke Bali bersama Lisa rekannya asal Australia. Ia amat senang dapat melihat keindahan alam Pulau Bali. Di sisi lain, ia mengaku bersyukur dapat melihat dari dekat atraksi budaya dan proses demokrasi yang berjalan di Indonesia.
 
"Ini kesempatan pertama saya ke Bali. Saya senang mendapat kesempatan berharga melihat lebih dekat proses demokrasi di Indonesia. Cukup seru juga bagaimana kampanye di Indonesia berjalan. Saya melihat politik dan atraksi seni dan budaya bisa berjalan berdampingan di sini. Saya akan ceritakan kepada teman saya di Inggris," ujarnya.
 
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna menjelaskan jika kehadiran turis asing itu bukan bagian dari kegiatan kampanye yang diselenggarakan siang hari itu. "Kehadiran bule itu bukan ikut kampanye. Kami tahu aturan jika mereka yang berhak ikut kampanye adalah WNI yan mempunyai hak pilih. Tetapi karena mereka mau melihat proses demokrasi di Bali ini berjalan, kami persilakan reka menyaksikan dan melihat langsung. Kami tidak undang mereka. Mereka hanya ingin melihat lebih dekat bagaimana proses demokrasi berlangsung di Bali," tutup dia.