Era Baru Pertanian Tebu , Lahan Kering Dua Ribu Hektar Menjadi Lahan Produktif | Bali Tribune
Diposting : 26 April 2018 20:16
Khairil Anwar - Bali Tribune
tebu
PERDANA - Penanaman perdana tebu giling di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Rabu (25/4).

BALI TRIBUNE - Ribuan hektar lahan produktif di Kecamatan Gerokgak yang selama ini mubazir mulai mendapat perhatian, setelah PT. Perkebunan Nasional (PTPN) XI PG Asem Bagus, Situbondo-Jawa Timur melirik lahan tersebut untuk ditanami tebu. Nantinya tebu yang dihasilkan itu akan memasok kebutuhan pabrik gula di Asem Bagus.

Tidak tanggung-tanggung,lahan yang disasar untuk tanaman tebu giling varietas N.XI 1-3 seluas 2.000 hektar dari total 40.000 hektar lahan tidur di wilayah itu. Bahkan,jika program tanam tebu tersebut lancar, sejumlah kepala desa didaerah itu berharap wilayah mereka akan menjadi sentra pengembangan industry gula di Bali.

Saat tanam perdana tebu giling di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Rabu (25/4), Manajer Tanaman 1 PTPN XI PG Asem Bagus Tri Antono mengatakan, setelah melakukan tanam awal tebu varietas N.XI 1-3,pihaknya akan menanam sembilan jenis varietas lainnya dilahan yang telah disiapkan. Untuk awal dipilih varietas tersebut karena jenis tebu itu sangat cocok untuk lahan yang ada. Selanjutnyaakan dicari varietas lainnya yang cocok untuk ditanam didaerah tersebut.

Varietas tebu yang ditanam perdana ini adalah N.XI 1-3 di lahan seluas 3,8 hektar. Sebanyak 6000 sampai 6500 mata tunas tebu dapat ditanam di areal seluas 1 hektar. Panen tebu dapat dilakukan Pada usia tanam sembilan hingga 12 bulan dalam setahun. Untuk sekali tanam, tebu dapat dipanen sebanyak empat kali, berarti satu kali masa tanam petani dapat memanen hingga empat tahun ke depan. Seratus ton tebu basah dihasilkan dari lahan seluas 1 hektar.

Perbekel Desa Pejarakan Made Astawa mengaku gembira dengan kerja sama tersebut. Menurutnya, pihaknya menyiapkan ratusan lahan tidur untuk memulai era pertanian di daerahnya. Khusus untuk lahan tebu, Astwa mengatakan telah menyiapkan lahan seluas 48 hektar untuk mendukung program tanam tebu itu.

Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengatakan, penanaman perdana tebu di Desa Penyabangan merupakan hasil survey Kementrian Pertanian di Buleleng. Kementrian Pertanian bersama PTPN XI ingin memanfaatkan lahan kritis dan kering untuk budidaya tebu. Dengan pemanfaatan ini, ada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani khususnya di Kecamatan Gerokgak. Penanaman ini juga disupervisi langsung oleh Kementrian Pertanian dan PTPN XI.

Antusias petani untuk budidaya tebu ini sangat luar biasa. Dari percontohan seluas 1.200 hektar, ada 2.000 hektar yang ingin membudidayakan tebu pada penanaman perdana. Pada tahap selanjutnya mencapai 5.000 hektar dari target yang sudah ditentukan. Ke depannya diharapkan pula ada pabrik gula di areal Kecamatan Gerokgak dengan luasan areal perkebunan mencapai belasan ribu hektar.