Fisik Pefutsal PON Mesti Digenjot | Bali Tribune
Diposting : 21 June 2016 15:39
Djoko Purnomo - Bali Tribune
PON
Tim Futsal PON Bali saat uji coba melawan Mataram FC.

Denpasar, Bali Tribune

Stamina dan fisik para pemain futsal PON Bali mendesak untuk dibenahi. Sebab, faktor stamina dan fisik inilah penyebab tim futsal PON Bali dua kali menderita kalah saat uji coba di Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB), akhir pekan kemarin.

“Selain fisik dan stamina, juga teknik mesti ditingkatkan lagi, dan ini menjadi pekerjaan rumah tim pelatih di sisa waktu sebelum berlaga di PON XIX/2016 Jawa Barat, September mendatang,” ujar Sekum Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Bali, Nasser Fakhry Attamimy, Senin (20/6).

Tim futsal Bali dua kali melakukan uji coba di GOR 17 Desember Mataram, NTB, pertama kalah 5-6 lawan tim profesional Vamos FC, dan kalah 4-6 dari Mataram FC, pada Sabtu dan Minggu lalu. Nasser yang juga sekretaris tim futsal PON Bali menambahkan, masih ada sisa waktu membenahi kekurangan yang ada di tim futsal PON Bali, dan ia mengingatkan di PON nanti cabor futsal bermain tiap hari dan sangat menguras tenaga.

Dua kali kekalahan beruntun dari dua kali uji coba yang dilakoni tim futsal PON Bali, kata dia, menjadi bahan evaluasi pihaknya. Selain mengevaluasi fisik, pihaknya juga mengevalusi akselerasi serangan balik. Dan hal yang lainnya memantapkan pola permainan agar lebih baik lagi.

Sementara Binpres KONI Bali I Nyoman Yamadhiputra menjelaskan, berdasarkan pemantauannya di lapangan, dari segi penampilan tim Futsal PON Bali sudah mulai ada peningkatan, terutama segi mental bertanding. Karena meski melawan tim profesional yang notabene sudah mempunyai pengalaman bertanding level nasional, namun pemain sudah mampu bermain tanpa beban.

Meski begitu, masih ada beberapa kelemahan yang meski ditingkatkan lagi sebelum turun di PON nanti. "Daya tahan tubuh juga masih perlu ditingkatkan lagi. Termasuk kecepatan gerak, daya ledak, skema bertahan serta mengantisifasi saat serangan dilakukan pemain lawan yang dilancarkan secara bertubi-tubi dan bervariasi," tegas Yamadhiputra.