FKPD Bangli Kunjungi Veteran | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 15 August 2016 14:34
Agung Samudra - Bali Tribune
HUT
KUNJUNGI – Forum Komonikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Bangli, Minggu 14/8), menyambangi dua orang veteran Ida Bagus Made Rai Taum (90 th) asal Lingkungan Geria Bukit Kelurahan Cempaga Bangli dan I Nengah Gangsir (95 th).

Bangli, Bali Tribune

Setalah apel peringatan HUT ke-58 Provinsi Bali, di Lapangan Kapten Mudita Bangli,  Minggu (14/8), Forum Komonikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Bangli menyambangi dua orang veteran Ida Bagus Made Rai Taum (90) asal Lingkungan Geria Bukit Kelurahan Cempaga Bangli dan I Nengah Gangsir(95) di Banjar Pucangan, Desa Kayubihi Bangli.

Dalam kunjungan tersebut Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Artha didampingi Kapolres Bangli AKBP Danang Benny Kusprihandono, Wakil Ketua  DPRD Bangli  Komang Carles, Dandim 1626 Bangli, Kajari Bangli, Ketua Pengadilan menyerahkan bingkisan.

Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan pemerintah tidak akan melupakan jasa-jasa para pahlawan maupun veteran. Generasi muda wajib menghayati perjuangan dari pahlawan-pahlawan. Mereka telah menyumbangkan jiw raganya untuk merebut Kemerdekaan RI dari penjajah. “Tanpa mereka kita tidak mungkin seperti sekarang ini. Jasa-jasa para veteran maupun pahlawan yang telah gugur tidak ternilai harganya,” ujarnya.

Kondisi kehidupan Ida Bagus Made Rai Taum, sangat memprihatinkan. Dengan didampingi istri Ida Ayu Made Jelantik (80), selama ini mengaku hidup dengan mengandalkan uang pensiunan veteran yang diterima setiap bulan. Untungnya dua tahun lalu menerima bantuan bedah rumah.

Veteran Ida Bagus Made Rai Taum menuturkan sekelumit perjuangannya mengikuti perjalanan pahlawan Kapten A. A. Anom  Mudita. Dirinya ditugaskan untuk memasang plakat  mengenai mata-mata Belanda yang pasang pada malam hari. Dalam melaksanakan tugasnya diberikan kain kampuh (kain kecil) saat memasang plakat tersebut. Dikatakan, dirinya hampir ketahuan saat memasang plakat tersebut. Banyak serdadu Belanda yang lewat, mungkin kain putih kecil yang diberikan pimpinan adalah jimat sehingga serdadu Belanda tidak bisa menangkapnya. "Hampir saya ketahuan saat memasang plakat, namun berkat jimat yang  diberikan  A.A.Anom Mudita,selamat dari  sergapan serdadu Belanda." ungkapnya.

Lanjut dia, selain itu dirinya juga sempat disuruh oleh  pimipinan saat masih dalam pengungsian di  Banjar Landih,  untuk pergi ke Puri Kilian yang jaraknya sampai 15 km dengan berjalan kaki. Pada kesemptan itu, dia mengaku disuruh menyampaikan pesan kepada keluarganya agar mengosongkan tempat tinggal di Puri Kilian karena akan diserang Belanda. “Dalam perjalanan saya bertemu serdadu Belanda, namun syukur bisa sampai dengan selamat di puri,” sebutnya lagi.