Gara-gara Anjing Liar, Desa Jatiluwih Buat Perarem | Bali Tribune
Diposting : 2 June 2016 10:29
Arta Jingga - Bali Tribune
Jatiluwih
BERBURU ANJING - Warga Desa Jatiluwih Tabanan berburu anjing liar yang meresahkan warga.

Tabanan, Bali Tribune

Warga Desa Jatiluwih diresahkan seekor anjing liar yang tiba-tiba menyerang belasan warga di sejumlah banjar, yakni Banjar Kesambi, Banjar Jatiluwih Kawan, Banjar Gunung Sari Desa, dan Banjar Gunung Sari Kelod. Setelah dieliminasi, anjing tersebut positif rabies.

Perbekel Desa Jatiluwih, I Made Kartika mengatakan, untuk mencegah korban bertambah, pihak desa membuat perarem. “Perarem ini merupakan langkah cepat kita untuk mengantisipasi hal-hal yang lebih buruk,” tegasnya, Rabu (1/6).

Selain itu, lanjut dia, dengan perarem tersebut diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan warga agar tidak memelihara anjing dengan jumlah banyak dan tidak meliarkan anjing piaraannya.

Dikatakannya, pihak desa memang harus mengambil langkah cepat mengingat Desa Jatiluwih juga merupakan daerah pariwisata yang diakui dunia sehingga dibutuhkan solusi yang cepat dan tepat. “Kita juga sudah sampaikan ke delapan banjar yang ada di Desa Jatiluwih,” imbuhnya.

Seperti diketahui, selama dua hari berturut-turut, 11 warga di tiga banjar tersebut diserang dan digigit anjing misterius. Dua korban di Banjar Jatiluwih Kawan, satu korban di Banjar Jatiluwih Kangin, satu korban di Banjar Kesambi, dan paling banyak terdapat di Banjar Gunung Sari Desa yakni 6 orang, dan satu orang di Banjar Gunung Sari Kelod.

Dari seluruh korban, tiga orang digigit pada Minggu (29/5) dan 8 korban digigit pada Senin (30/5). Menurut salah seorang warga, dua korban di antaranya dinyatakan berisiko tinggi karena luka gigitan anjing sudah mengenai saraf. “Dari korban yang berisiko tinggi tersebut satu di antaranya saat ini sedang menjalani perawatan intensif di BRSU Tabanan,” ujar sumber yang enggan namanya ditulis.

Salah satu di antaranya adalah Ni Nengah Wastini (54), warga Banjar Jatiluwih Kawan, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel. Menurut I Nengah Supadma (38), mertuanya tersebut digigit anjing Minggu (29/5). Seekor anjing tiba-tiba datang masuk ke pekarangan rumahnya dan langsung menyerang mertuanya. Alhasil, mertuanya mengalami luka pada paha kiri.

Supadma menambahkan jika mertuanya kemudian dilarikan ke Puskesmas Penebel I untuk mendapatkan VAR kemudian dirujuk ke BRSU Tabanan. Sedangkan seorang korban, I Made Tinggal warga Banjar Gunung Sari Desa, kini harus menjalani perawatan intensif di BRSU Tabanan setelah mengalami lima gigitan anjing gila tersebut.

Seperti halnya Wastini, Tinggal juga digigit secara membabibuta oleh anjing yang sama. Ketika itu Tinggal sedang duduk di teras rumahnya dan tiba-tiba seekor anjing datang dan menyerangnya. Korban pun sempat bergumul dengan anjing tersebut.

Pasca serangan anjing gila di Desa Jatiluwih yang menyebabkan 11 warga terluka, pihak desa akhirnya membuat perarem yang telah disepakati bersama. Perarem tersebut menegaskan seluruh biaya pengobatan korban gigitan anjing harus ditanggung pemilik anjing, tidak termasuk biaya pengabenan apabila korban meninggal.