Gaun Malam ala Desainer Gianyar di Hipmi Fashion Week 2017 | Bali Tribune
Diposting : 17 July 2017 20:58
redaksi - Bali Tribune
Gaun
MEMUKAU - Gaun malam berbahan kain tenun ikat pemukau penonton.

BALI TRIBUNE - Hipmi Fashion Week 2017 kembali digelar untuk kedua kalinya, dan Dekranasda Kabupaen Gianyar pun kembali ikut meramaikan perhelatan bergengsi itu melalui rancangan Cok Abi dan desainer muda berbakat Dika Saskara. Di gelar di Kuta Beachwalk (14/7), rancangan gaun malam yang didominasi kain tenun ikat (kain endek) memukau penonton yang hadir.

Diawali rancangan desainer muda berbakat asal Kabupaten Gianyar, dengan menampilkan 5 rancangan gaun malam yang didominasi dengan kain tenun ikat atau kain endek. Gaun malam rancangan Dika Saskara lebih menonjolkan pada keindahan kain endek yang dirancang menjadi sebuah gaun malam nan eksotis. Sesuai dengan tema yang ia bawakan malam itu, yaitu Eksotika Tenun. Menurut Dika, kain endek bukan sembarang kain. Namun merupakaan jalinan benang yang ditenun dengan penuh kesabaran yang didalamnya melambangkan estetika atau keindahan, seni dan misterius.

Dulu kain endek hanya dipakai untuk pakaian ke pura atau pakaian resmi. Tapi kini endek sudah mulai dilirik, bahkan mulai digemari hingga ke tingkat intenasional. Selain itu, Dika juga sangat berterimakasih pada Dekranasda Kabupaten Gianyar yang memberikan ruang  pada dirinya dan desainer muda lainnya untuk berkreasi. Hipmi Fashion Week 2017 ini adalah kesempatan yang kedua, dimana tahun lalu pada event yang samaa  ia juga turut ambil bagian.

Senada dengan Dika Saskara, desaner kondang Cok Abi juga menonjolkan penggunaan kain endek pada setiap rancangannya. Durga Abhinaya menjadi pilihan tema dalam 5 rancangan gaun malamnya. Tampil dengan penuh keanggunan, gaun malam yang didominasi warna abu daan gold tampak glamour meski menggunakan kain tradisional endek.

Durga Abhinaya menurut Cok Abi, adalah melambangkan dua sisi yang berbeda. Di satu sisi melambangkan kecantikan, keanggunan, kemewahan sekaligus kelembutan namun disisi lain juga memperlihatkan sosok ketegasan seorang perempuan. Semua itu terpadu tegas dalam pilihan warna abu-abu dengan gold atau keemasan.

Menurut Cok Abi, penggunaan kain endek dalam setiap rancangan tidak meimbulkan kesan kuno. Namun justru warna dari kain endek tersebut menimbulkan kesan atau aura yang misterius nan eksotis. Sangat berbeda dengan kain tradisional lainnya.

Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra yang hadir pada pagelaran busana Hipmi Fashion Week 2017 mengucapkan banyak terimakasih pada Hipmi (Himpunan PPengusaha Muda Indonesia) Kabupaten Gianyar atas kesempatan yang diberikan pada Dekranasda Kabupaten Gianyar untuk turut meramaikan perhelatan ini.

Menurut Istri dari Wabup. Gianyar Made Mahayastra ini, ini kali kedua Dekranasda ambil bagian dalam peragaan busana. Ajang seperti sangat penting untuk membangkitkan kreasi para desainer muda di Gianyar. Tidak hanya desainer, industri pendukung lainnya juga ikut berkembang seperti tas, asesories, sepatu dan lain-lainnya.

Ny. Adnyani Mahayastra juga menambahkan, Dekranasda Kabupaten Gianyar selalu berusaha memberikan ruang dan kesempatan pagi para desainer dan pengusaha muda di Gianyar untuk menunjukkan kreasinya, salahnya adalah pada HUT Kota Gianyar 2017 lalu pihaknya menggelar Busana Festifal yang menampilakn rancangan desainer muda di Gianyar.