Gelombang Tinggi, Nelayan Diimbau Tak Melaut | Bali Tribune
Diposting : 23 March 2018 00:31
I Made Darna - Bali Tribune
gratis
Ilustrasi nelayan menerobos gelombang laut.
BALI TRIBUNE - Dinas Perikanan Kabupaten Badung mengimbau para nelayan agar waspada melaut. Pasalnya, berdasarkan peringatan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar akan ada gelombang tinggi dan angin kendang dalam beberapa hari kedepan.
 
Kondisi ini dipengaruhi siklon tropis Marcus yang terjadi di Australia, dan kemungkinan akan melewati wilayah Bali.
 
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung Putu Oka Swadiana mengatakan, imbauan agar tidak melaut ini diharapkan bisa dipatuhi oleh para nelayan. Pasalnya, dengan cuaca yang tidak mendukung sangat rawan apabila nelayan tetap bekerja.
 
“Karena ada peringatan BMKG akan ada gelombang tinggi dan angin kencang, maka kami imbau nelayan di Badung hati-hati melaut,” ujarnya, Rabu (21/3).
 
Oka Swadiana menyebut gelombang tinggi dan angin kencang sudah menjadi siklus tahunan yang harus diwaspadai oleh nelayan. Ia pun yakin nelayan di gumi keris tahu kapan saat melaut dan kapan harus istirahat.
 
“Walaupun nelayan sudah tahu (siklus) tapi karena ada peringatan BMKG kami tetap meneruskan,” kata Oka Swadiana.
 
Untuk menjamin keselamatan nelayan, pejabat asal Kerobokan ini pun mengaku sudah memproses asuransi untuk nelayan. Kata dia sudah ada kurang lebih 600 nelayan yang mendapat Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) secara gratis. “Saat ini sudah ada sekitar 600 nelayan dapat BPAN gratis,” sebutnya.
 
Bagaimana nelayan yang lain ? Nah, karena program asuransi gratis sudah selesai, maka para nelayan yang belum tercatat sebagai penerima asuransi gratis maka mereka harus bayar sendiri ke Asuransi Jasindo. Nilai preminya Rp 175 ribu per tahun.
 
“Kami sudah sosialisasikan bagi nelayan yang belum dapat asuransi gratis dari pemerintah, sekarang harus bayar sendiri (asuransinya),” tandasnya.