Gempa 6.5 Kembali Guncang Lombok, Relawan Bali Bawa Bantuan | Bali Tribune
Diposting : 20 August 2018 22:43
redaksi - Bali Tribune
BANTUAN - Relawan Karangasem membawa bantuan untuk warga korban bencana gempa bumi di Lombok.
BALI TRIBUNE - Gempa berkekuatan 6.5 SR kembali mengguncang Lombok, dan kali ini pusat gempa berada di Lombok Timur. Gempa yang terjadi Minggu (19/8) itu tidak hanya memperparah kerusakan di Lombok Timur, namun kerasnya guncangan gempa juga terasa cukup keras di Karangasem, Bali. 
 
Kepanikan sempat terjadi di sekitar wilayah Kota Amlpura, utamanya di RSUD Karangasem, kendati kemudian kondisi kembali tenang. “Saya sudah turunkan anggota untuk melakukan pengecekan kerusakan yang diakibatkan oleh dampak gempa. Nnamun laporan terakhir dari anggota kami belum ada laporan kerusakan akibat dampak gempa,” ucap Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kepala Pelaskana (Kalak) BPBD Karangasem, kepada koran ini Minggu kemarin.
 
Terjadinya kembali guncangan gempa dengan amplitudo cukup kuat kemarin tidak menyurutkan para relawan Bali khususnya relawan Karangasem untuk meluncur ke Lombok guna menyalurkan berbagai bantuan dan keperluaun logistik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat korban gempa di Lombok. Dari pantauan koran ini, sejumlah kendaraan relawan yang mengangkut bantuan logistik bagi para pengungsi terlihat antre untuk menyebrang ke Lombok.
 
“Kami membawa sumbangan beras, tenda, terpal, matras, yang telah kami kumpulkan dari para donatur dan relawan lainnya,” ungkap Catur Bagyo salah satu relawan Baznas kepada koran ini Minggu kemarin. Diakuinya penyaluran bantuan dari donatur ini untuk kesekian kalinya ke Lombok. Dimana setelah bantuan logistik terkumpil dalam jumlah besar, maka para relawan akan langsung berangkat memabawa bantuan tersebut ke Lombok.
 
Saat ini ada beberapa tujuan pos pengungsian yang membutuhkan bantuan, diantaranya Dusun Melepah, dan Dusun Pawang Baturan, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. “Dilokasi inii kerusakan bangunan dan infrastruktur mencapai hampir 100 persen. Selain itu aliran listrik juga belum tersambung pasca gempa. Dan saat ini kami tengah berupaya membangun jaringan untuk aliran listrik ke pos pengungsian warga,” ucapnya.
 
Dua dusun itu menurutnya merupakan daerah terisolir dengan jumlah KK 300 dengan 650 jiwa pengungsi. Pihaknya bersama relawan lainnya saat bertemu di lokasi akan bersama-sama melakukan pemetaan mandiri untuk menyasar daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh bantuan karena akses jalan yang suit dan terputus akibat geempa.