Gianyar Garap Kebaya sebagi Komuditi Industri Kreatif | Bali Tribune
Diposting : 29 June 2016 15:47
redaksi - Bali Tribune
seminar
MOTIVASI - Anne Avantie berikan motivasi dalam Seminar bertajuk “Wanita, Kebaya dan Karya Kemanusiaan” di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, Selasa (28/6),

Gianyar, Bali Tribune

Pemerintah Kabupaten Gianyar berkomitmen menjadikan bumi seni ini sebagai tempat pengembangan industri kreatif untuk semua sektor dan mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Salah satunya adalah menciptakan inovasi dan kreatifitas di bidang fashion  yang merupakan salah satu produk unggulan di  Gianyar.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Gianyar segaja mendatangkan desainer Anne Avantie untuk memberikan motivasi, sekaligus kiat-kiat dalam industry fashion khususnya kebaya. Seminar bertajuk “Wanita, Kebaya dan Karya Kemanusiaan” di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, Selasa (28/6), tidak saja dihadiri oleh wakil-wakil organisasi wanita seperti PKK, IWAPI, pelaku bisnis fashion namun juga dihadiri oleh anggota Forum Anak daerah (FAD). Tujuannya adalah agar kiat-kiat bisnis ekonomi kreatif bisa dipahami sejak dini.

Pada kesempatan itu, Anne Avantie tidak hanya memberikan tentang pemahaman apa itu kebaya dan bagaimana bisa berbinis di dunia fashion. Desainer yang telah berkiprah  hampir seperempat abad ini juga lebih banyak memberikan motivasi pada peserta yang hadir, bagaimana tentang hidup dan berbagi untuk sesama manusia.

Dalam industri kreatif kita tidak melulu berbicara tentang produk atau hasil saja, namun kita juga harus bisa membranding diri kita sendiri. Bagaimana membuat barang atau merek yang kita buat, bisa melekat pada pada diri kita sendiri. Ketika masyarakat melihat kita, mereka langsung ingat produk yang kita buat tanpa harus kita promosi lagi. “Namun untuk bisa membuat brand atau suatu merek itu melekat pada diri kita, bukan perkara mudah. Ini bukan masalah hasil saja namun juga hati atau rasa. Bekerja dengan hati hasilnya akan lebih bagus,” jelas Anne Avantie.

Bisnis itu menurut Anne Avantie kadang seperti bermain kartu, jika kartu yang kita pegang bagus tentu peruntungan akan baik. Namun jika kartu yang kita pegang jelek, tentu kita harus bekerja keras bagaimana dengan kartu tersebut kita bisa berhasil.

Sementara itu Asisten 2 Setda Kabupaten Gianyar  I Ketut Astawa Suyasa pada kesempatan itu mengatakan ada 16 subsektor industri kreatif sebagai garapan untuk dikembangkan dalam rangka menopang perekonomian. Ke 16 sub sektor tersebut, seperti aplikasi dan pengembangan game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi video, fotografi, kriya (kerajinan), kuliner, music, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio. Astawa Suyasa mengharapkan dengan adanya seminar semacam ini didapat sejumlah masukan dan rekomendasi dalam pengembangan 16 subsektor ekonomi kreatif tersebut.