Gianyar Merendah soal Peluang Sepakbola di Porprov | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 12 July 2019 11:49
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Bali Tribune/ Kadek Suwartama
balitribune.co.id | Denpasar - Menyandang predikat jawara pada Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar silam, nampaknya tim sepakbola porprov Gianyar tak mau besar kepala. Tim itu tahu jika persaingan di Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan September mendatang cukup ketat.
 
“Bukannya tanpa target, tapi kami realistis saja, lebih baik target mengikuti hasil akhir saja. Tapi semoga bisa kembali mengulang sukses seperti saat menjadi tuan rumah Porprov Bali lalu,” ujar pelatih kepala tim sepakbola Porprov Gianyar, Kadek Swartama ketika dihubungi Kamis (11/7).
 
Disebutkan mantan libero Gelora Dewata Bali ini, daerah-daerah perserta Porprov Bali sama-sama memiliki potensi untuk juara di cabor sepakbola. Termasuk terutama untuk tuan rumah Tabanan. Dan Gianyar sendiri tak sesumbar karena melihat beberapa situasi dan kondisi yang berbeda.
 
“Pastinya pertimbangan target melihat hasil akhir nantinya tak lain yakni karena situasi yang bukan lagi Gianyar sebagai tuan rumah, karena itu mempengaruhi segala faktor termasuk semangat dan mental para pemain kami. Berbeda saat kami menjadi tuan rumah silam,” terangnya.
 
Pelatih yang kini juga ditunjuk sebagai pelatih kepala di tim sepakbola Pra-PON Bali 2019 ini juga menjelaskan jika target itu memang merupakan kesepakatan semuanya di awal pembentukan tim.
 
“Kami sepakat terpenting berjuang dulu dan hasil akhir yang kami dapat nantinya maka itulah target kami. Kami telah membentuk tim definitif pekan lalu sebanyak 20 pemain sesuai kuota yang diberikan KONI Gianyar, tapi kami tambah 5 pemain yang dibiayai Askab PSSI Gianyar. Jadi total di tim ini kekuatannya 25 pemain,”  urai Swartama.
 
Dirinya juga merinci, jika 25 persen pemain di timnya itu merupakan pemain yang turut membawa Gianyar meraih medali emas pada Porprov Bali 2017 silam. “Sayangnya ada satu pemain kami yakni Esa yang merupakan kapten tim lalu harus absen karena ke Belanda ada tugas pekerjaannya,” pungkas Swartama. (u)