Gilimanuk Disulap Menjadi DTW, Sejumlah Pekerjaan Masih Tertunggak | Bali Tribune
Diposting : 14 July 2018 21:05
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
DTW
DTW BARU - Untuk menyulap Gilimanuk menjadi DTW, saat ini masih ada beberapa pekerjaan yang masih tertunggak.
BALI TRIBUNE - Untuk menyulap kawasan Gilimanuk menjadi daerah tujuan wisata (DTW), berbagai upaya hingga saat ini masih terus dilakukan di kelurahan ujung barat Pulau Dewata ini.  
 
Kendati upaya pemerintah menata wilayah pintu gerbang Pulau Bali ini sudah terlihat, bahkan hampir setiap tahun Pemkab Jembrana melalui sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk menunjang Gilimanuk menjadi DTW, namun hingga saat ini masih ada beberapa pekerjaan yang masih tertunggak dan tengah diupayakan terutama pembangunan sarana di sekitar Gilimanuk.
 
Seperti penataan areal Teluk Gilimanuk dengan Patung Siwa, yang kini hampir rampung separuhnya. Begitupula dengan penataan jalan nasional Denpasar-Gilimanuk menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Terminal Parkir manuver Gilimanuk, Terminal Kargo, Museum Manusia Purba hingga Pasar Umum Gilimanuk.
 
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Jembrana, I Ketut Swijana dikonfrimasi Jumat (13/7) menyatakan, untuk menunjang kawasan DTW Gilimanuk pemerintah daerah tetap berkomitmen melaksanakan pembangunan di daerah tersebut.  Selain dengan setiap tahun menggelontorkan dana untuk pembangunan di Gilimanuk dalam APBD Kabupaten Jembrana, komitmen tersebut, menurutnya, ditunjukkan dengan mengupayakan sokongan pembangunan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali.
 
Ia mencontohkan langkah yang dilakukan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan untuk kelanjutan peningkatan kapasitas jalan nasional Denpasar-Gilimanuk menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk pada tahun  2019, yang langsung  bertemu dengan Pemerintah Pusat yakni pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta. 
 
Pertemuan itu membicarakan perluasan jalur nasional Denpasar-Gilimanuk menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk  yang semula hanya satu kilometer, dilanjutkan menjadi total  2,48 km.
 
“Sehingga panjang perluasan jalan itu bisa sampai Cekik, perluasan itu perlu karena jalan itu krodit, karena arus kendaraan bukan hanya dari Denpasar saja, tetapi juga dari Buleleng,” ungkap pejabat asal Pekutatan ini.
 
Untuk tahun ini, kata dia, pembangunan di Gilimanuk juga akan tetap berlanjut. Pembangunan tersebut selain dianggarkan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Kabupaten Jembrana, juga dipasang pada OPD-OPD lain terkait. Seperti misalnya untuk pembangunan taman di median jalan menuju pelabuhan yang sudah terbangun diusulkan pada APBD Perubahan 2018 ini.  
 
Begitu pula dengan penataan terminal lama Gilimanuk untuk pusat kuliner (ayam betutu Gilimanuk). “Untuk  penataan ini yang paling besar, sekitar  enam miliar rupiah dan sudah mulai tender,” ungkapnya.  
 
Beberapa lokasi lain di sekitar Gilimanuk yang juga akan ditata untuk menujang DTW ini adalah  Parkir Kargo dan Rest Area  di areal Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Cekik. Namun pihaknya mengakui kendati  pembangunan di Gilimanuk akan terus dilakukan, tetapi akan tetap menyesuaikan dengan keuangan daerah.