GM Pelindo Celukan Bawang Beralih Kendali | Bali Tribune
Diposting : 2 February 2018 20:32
Khairil Anwar - Bali Tribune
pelabuhan
PISAH-KENAL - Acara pisah kenal GM Pelindo Celukan Bawang, Made Rusli Suniajaya digantikan Dwi Rio Santoso.

BALI TRIBUNE - Hampir setahun bertugas di Pelindo III Celukan Bawang, Made Rusli Suniajaya akhirnya digeser menjadi General Maneger (GM) Pelindo Lembar, Lombok. Penggantinya Dwi Rio Santoso sebelumnya berugas di Pelindo III Surabaya.

Dalam sambutan pidato pisah kenalnya, Made Rusli mengaku punya tekad untuk membangun Pelabuhan Celukan Bawang sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi buat Bali Utara. Pasalnya, hampir semua sudut untuk menilai  keseimbangan Bali Utara dan Selatan tidak menemukan keseimbangan. Atas dasar itu, hampir semua kebijakan yang dibangun untuk mengembangkan Pelabuhan Celukan Bawang,menurut putra blasteran Bali-Sunda ini, merangsang angka pertumbuhan ekonomi Bali Utara. “Pelabuhan itu sangat strategis untuk mengembangkan perekonomian. Bali utara memiliki potensi untuk berkembang melalui Pelabuhan Celukan Bawang,” ujarnya dalam acara pisah-kenal yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna, Kadisaner Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, SE serta Muspiika Kecamatan Gerokgak, Kamis (1/2).

Hampir setahun bertugas, Made Rusli mengaku telah membuat sejumlah trobosan. Di antaranya mendekati sejumlah pengusaha untuk memanfaatkan ruang dan lahan di pelabuhan untuk kepentingan bisnis.Termasuk menggenjot kedatangan kapala pesiar (cruise) agar tertarik datang ke Celukan Bawang. Imbasnya, mulai terlihat peluang pasar yang bisa diuapayakan oleh masyarakat maupun pemerintah setempat. Salah satunya, pihak Pelindo Celukan Bawang saat ini tengah mengembangkan wahana wisata baru disekitar areal pelabuhan. ”Pantai berpasir putih di sisi barat Pelabuhan Celukan Bawang akan dibangun kawasan wisata marina. Kepada GM yang baru saya titip untuk meneruskan rencana itu sehingga konsep terintegrasi pelabuhan bisa diwujudkan,” imbuhnya.

Dwi Rio Santoso mengatakan, sudah mempelajari kondisi sekitar terutama posisi Pelabuhan Celukan Bawang termasuk Bali Utara secara umum.Menurutnya,ada yang harus dicarikan solusi untuk mengatasi ketimpangan ekonomi Bali Utara dan Selatan. Salah satunya dengan memaksimalkan fungsi Pelabuhan Celukan Bawang untuk bisa menggenjot pertumbuhan. Dia menyanggupi akan meneruskan beberapa kebijakan yang dianggap baik semasa Made Rusli memimpin dan tentu akan disinkronkan dengan program yang tengah ia rancang setelah mempelajari  kondisi Pelabuhan Celukan Bawang.

Kepala Kesyahbandaran dan  Otoritas Pelabuhan (KSOP) Celukan Bawang Ketut Arya Dana yang hadir saat itu mengatakan, untuk mengelola pelabuhan agar memberi manfaat buat lingkungan, diperlukan sinergitas antara pengeloala dengan pemerintah daerah, untuk menghindari adanya pelanggaran terhadap aturan mengingat aturan yag ada sangat mudah dimanfaatkan untuk keuntungan pihak tertentu. ”Peristiwa yang terjadi di Raja Ampat Papua cukup memberi pelajaran buat kita agar trgedi kerusakan lingkungan disana tidak terulang dengan mengizinkan kapal berlabuh di luar kawasan pelabuhan,” tandasnya.