Gong Kebyar dan Kesenian Klasik Raih Penghargaan | Bali Tribune
Diposting : 2 October 2017 19:00
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
GONG KEBYAR
Sekaa Gong Anak-anak saat tampil pada acara parade gong kebyar dan kesenian klasik dalam rangka Hari Puputan Badung ke-111, Sabtu malam lalu.

BALI TRIBUNE - Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede menyerahkan penghargaan kepada 44 Sekaa Gong Kebyar dan Kesenian Klasik di Kota Denpasar serangkaian memperingati Hari Puputan Badung ke-111, Sabtu (30/9) malam. Penyerahan penghargaan ini sekaligus menutup parade gong kebyar dan kesenian klasik, di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung.

Wawali Jaya Negara mengharapkan kepada para Sekaa Gong Kebyar dan Kesenian Klasik di Kota Denpasar agar turut membantu Pemkot dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan  budaya Bali. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wadah dan wahana bagi para penggiat seni yang semakin eksis dalam melestarikan seni dan budaya.

“Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari sebuah kota kreatif berwawasan budaya, dan dari sinilah kita berharap kelak akan tumbuh bibit-bibit baru dalam melestarikan seni dan budaya Bali yang adi luhung ini,” pungkas Jaya Negara.

Plt. Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sujati menambahkan, parade gong kebyar dan kesenian klasik ini sudah dimulai sejak Rabu (20/9) hingga Sabtu (30/9) yang diikuti 44 Sekaa Gong Kebyar dan Kesenian Klasik se-Kota Denpasar. Dimana tujuan dari kegiatan ini tidak lain untuk memberikan wadah serta mencari bibit-bibit untuk turut melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Bali ini.

Sementara itu dalam parade terakhir pada Sabtu (30/9) malam,  tampak banyak menyedot perhatian penonton. Ada  penampilan 2 Sekaa Gong Anak-anak yakni Sekaa Dharma Putra, Banjar Sindhu Kaja, Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan berhadapan dengan Sekaa Natar Ayun, Banjar Saba, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur.

Sekaa Dharma Putra membawakan 3 garapan tabuh dan tari yakni Tabuh Cerukcuk Punyah, Tari Mregepati dan Tari Pendet. Sementara, Sekaa Natar Ayun yang memakai busana merah yang dikombinasikan warna hitam tampil cukup memukau penonton serta disambut tepuk tangan riuh para penonton.

Mereka membawakan 3 garapan tabuh dan tari yakni Tabuh Telu Natar Ayun, Tari Baris Tunggal dan Tari Tedung Sari.