Gubernur Optimis PKB XXXIIX Lebih Baik | Bali Tribune
Diposting : 3 June 2016 16:16
Edy Hermayasa - Bali Tribune
Pastika
Made Mangku Pastika

Denpasar, Bali Tribune

Agar pelaksanaan PKB XXXIIX tahun 2016 ini terlaksana lebih baik dari pelaksanaan tahun sebelumnya. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, berupaya untuk melakukan pengawasan lebih maksimal pada bidang kebersihan dan kualitas barang yang dipamerkan.

Hal ini dimaksudkan guna meminimalkan kesan dan penilaian yang kurang bagus atas pelaksanaan kegiatan dimaksud. Demikian disampaikan Mangku Pastika usai rapat pleno pemantapan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali XXXIIX Tahun 2016, di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Kamis (2/6).

“Saya optimis ya, dilihat dari laporan, persiapan saya kira sudah baik pada tahun ini sehingga kualitasnya bisa kita pertanggungjawabkan kepada masyarakat,”terangnya. Gubernur Bali ini juga berharap media menyampaikan harapan masyarakat baik sebelum maupun selama PKB yang ke XXXVIII ini berlangsung.

Orang nomer satu di Bali ini juga menghimbau agar kebersihan di sekitar Taman Budaya Art Center agar tetap dijaga, terutama toilet yang sering kali menimbulkan bau yang kurang sedap. Selain itu, Pastika berharap, semua peserta pameran agar mengisi tabel harga sesuai kualitas barang.

Ia tidak ingin barang dengan kualitas kurang dijual dengan harga tinggi. Karena itu akan membuat malu. Hal itu dikhawatirkan dapat mencederai kualitas PKB ke XXXVIII kali ini. Pastika menegaskan, peserta yang tidak mencantumkan label harga harus diberi peringatan.

Dan, apabila peringatan tersebut tidak diindahkan maka kepada kurator maupun instansi terkait diperintahkan untuk melakukan penyitaan atas barang dimaksud hingga pelaksanaan PKB berakhir. “Tim kurator dan Disperindag harus betul-betul mengecek kualitas dan harga,” tegasnya.

Seperti pagelaran yang sama sebelumnya, PKB XXXIIX ini dijadwalkan berlangsung di Taman Budaya Art Center Denpasar. Bertemakan “Karang Awak”, ajang seni dan budaya tahunan ini berlangsung dari tanggal 11 Juni-9 Juli 2016.

 “Karang Awak” memiliki pengertian Mencintai Tanah Kelahiran, pertama kali dicetuskan oleh Ida Pedanda Sidemen. Tema ini bisa diartikan sebagai upaya membangkitkan kesadaran masyarakat, khususnya di Bali akan pentingnya tanah atau ibu pertiwi itu sendiri.