Gubernur Pastika ; Ashram Mampu Bangun Kualitas Iman Umat | Bali Tribune
Diposting : 16 January 2018 23:39
Release - Bali Tribune
Museum
TANDA TANGAN- Gubernur Made Mangku Pastika tanda tangani prasasti saat meresmikan Museum Samskriti Sindhu, Museum of World Culture,Ubud, Minggu (14/1) akhir pekan lalu.

BALI TRIBUNE - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meresmikan Museum Samskriti Sindhu, Museum of World Culture Ubud, Minggu (14/1) akhir pekan kemarin. Pada kehadirannya itu Gubernur mengapresiasi Ashram yang telah membangun kualitas iman umat, terutama dalam pemahaman akan nilai-nilai kehidupan.

 “Setelah saya mengikuti semua prosesi ini, saya menyadari bahwa Hindu itu tetap ada dan akan selamanya dicintai. Setelah kita semua tertawa di sini, bernyanyi dan memaknai Hindu dan kehidupan dengan indahnya, saya yakin Hindu akan selalu dicintai,” ucap Pastika usai peresmian dimaksud.

Museum ini menurutnya adalah sumbangsih kecil akan kecintaannya tentang agama Hindu dan peradaban yang berkembang pertama kali di India. Ia berharap museum ini dapat membantu generasi muda dari seluruh dunia untuk memahami dan mengapresiasi akar budaya dan peradaban yang sama, serta bermanaat juga bagi turis-turis asing yang mengunjungi Bali.

Sementara itu, ketua yayasan Anand Ashram Dr. Sayoga, menjelaskan bahwa saat ini merupakan hari jadi yang ke-28 yayasan tersebut. Menurutnya, hingga saat ini Anand Ashram telah menyelenggarakan berbagai kegiatan spiritual, social, Pendidikan dan kemanusiaan secara menyeluruh.

Melalui pembukaan museum ini, Dr.Sayoga meyakini bahwa dengan memahami akar budaya dan spiritual yang sama, barulah bias diwujudkan kedamaian dan kehidupan yang harmonis.

“Sembari mengapresias perbedaan yang alami di antara kita, kita wujudkan keharmonisan dunia,” ungkapnya.

Ia menambahkan museum ini dilengkapi dengan berbagai artefak yang terkait dengan peradaban kuno yang masih berkembang hingga saat ini. Peradaban tersebut adalah peradaban Sindhu-Saraswati atau Indus yang dipercaya telah memberikan sumbangsih besar bagi peradaban Barat dan peradaban-peradaban lainnya.

Konsul Jenderal, Shriman R.O Sunil Babu, juga menyatakan apresiasinya terhadap pembukaan museum serta perkembangan Anand Ashram hingga menjadi seperti sekarang.
Ia menyatakan bahwa Ashram adalah tempat mengenyam Pendidikan non formal yang tidak hanya menyuguhkan materi Pendidikan semata tapi juga tentang pembentukan karakter serta penerapan nilai-nilai kehidupan.

Hal itu juga sudah diterapkan oleh pemerintah Provinsi Bali dengan dibukanya sekolah SMA/SMK Bali Mandara. Menurutnya sekolah tersebut sudah mirip dengan kehidupan di Ashram, tidak hanya mendidik para siswa sesuai kurikulum namun pembentukan karakter juga.

“Saya melihat mereka bangun jam 5 pagi, memulai meditasi dan yoga setelah itu beraktiitas, menuntut ilmu serta mengerjakan tugas sehari-hari, sangat Ashram mirip dengan Ashram,” tuturnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Dirjen Bimas Hindu, Prof. I Ketut Widnya. Ia mengapresiasi keberadaan Ashram yang bisa memberikan lebih dari Pendidikan formal semata, namun tentang penanaman budi pakerti serta nilai kemanusiaan.

Ia juga berharap keberadaan Ashram bias mengimbangi paham-paham radikal yang akhhir-akhir ini perkembangannya begitu marak. “Ashram juga diharapkan bias memberi warna tersendiri, warna tentang Hindu, Bali dan Indonesia kepada dunia,” pungkasnya.