Gunakan Besek untuk Daging Kurban, LDII Dukung ‘Bali Go Green’ | Bali Tribune
Diposting : 12 August 2019 22:52
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Bali Tribune/ BESEK – LDII Bali menggunakan besek sebagai pembungkus daging kurban yang akan disalurkan kepada warga.
balitribune.co.id | Denpasar - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali mendukung program Pemprov Bali mewujudkan program Bali Go Green (Bali Hijau). Dalam menyalurkan hewan kurban Idul Adha 1440 H tahun ini, LDII menggunakan besek dari bambu.
 
“Untuk tahun ini kami sudah tidak menggunakan tas plastik untuk pembungkus daging kurban. Ini sebagai wujud komitmen kami mewujudkan Bali Go Green,” ucap Ketua DPW LDII Bali, Drs Olih Solihat Karso, MSn, didampingi sekretarisnya, Agus Purmadi, SH di Denpasar, Minggu (11/8).
 
Dikatakannya, Gubernur Bali sudah mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali No.97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Semua pihak, lanjut Olih, wajib melaksanakan dan mematuhi pergub tersebut.
 
Memang, kata dia, pemakaian besek untuk membungkus daging kurban biayanya sedikit lebih mahal ketimbang menggunakan tas kresek. Tetapi hal itu tidak masalah demi terwujudnya Bali Go Green dan mengurangi timbulan sampah plastik.
 
Dijelaskannya, tahun ini LDII Bali menyalurkan daging kurban sebanyak 10.000 paket. Jumlah tersebut meningkat sebesar 20 persen dibanding tahun lalu.
 
“Karena jumlah hewan kurban yang dipotong lebih banyak daripada tahun lalu maka jumlah daging kurban yang disalurkan meningkat pula sekitar 20 persen,” ujar Olih Solihat Karso. 
Olih Solihat yang juga dosen ISI Denpasar ini bersyukur banyak warga LDII bisa berkurban tahun ini. Untuk kurban sapi sebanyak 112 ekor dan kambing 325 ekor. Paket daging kurban yang dibagikan sekitar 10.000 paket.
 
Uniknya, setiap warga diberikan ‘tugas’ untuk menyalurkan daging kurban kepada tetangga/warga sekitarnya masing-masing 5 paket/bungkus. Jadi pembagiannya 5 paket ke kiri, 5 paket ke kanan, 5 paket ke depan dan 5 paket ke belakang sehingga semua warga mendapatkan daging kurban.
 
Sementara itu, Agus Purmadi SH menambahkan, LDII secara nasional berdiri sejak tahun 1972 dan LDII Provinsi Bali sejak 1986 lalu. Kegiatan menyalurkan daging kurban pun dilakukan setelah LDII Bali terbentuk.
 
“Saat itu juga kami lakukan kegiatan potong hewan kurban yang kami salurkan ke warga sekitar. Artinya, dari warga, oleh warga dan untuk warga,” kata Agus Purmadi yang juga ketua panitia pemotongan hewan kurban LDII Bali.
 
LDII Bali memakai tema menyama braya saat setiap tahun menyalurkan daging kurban. “Idul Adha adalah momen berbagi (berkurban-red) warga Muslim. Tidak saja untuk sesama Muslim tetapi juga warga non Muslim. Kerukunan hidup umat beragama patut dijaga,” pungkas Agus Purmadi. (u)