Gunung Agung Erupsi Lagi, Belasan Hektar Tanaman Undis Terancam Gagal Panen | Bali Tribune
Diposting : 1 May 2019 23:26
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ MASTER – Seorang petani terpaksa memanen Undisnya lebih awal sebelum rusak oleh paparan abu vulkanik dari letusan Gunung Agung
balitribune.co.id | Amlapura - Erupsi Gunung Agung yang terjadi lebih dari empat kali dalam sebulan terakhir ini mulai mengkhawatirkan para petani, Selasa (30/4) sekitar pukul 05.35 Wita, Gunung Agung kembali erupsi menghembuskan kolom abu vulkanik keudara hingga ketingian 1000 meter di atas permukaan kawah, beberapa jam kemudian sejumlah daerah di Kecamatan Kubu, terparah di Desa Tulamben, terpapar abu vulkanik dengan intensitas sedang hingga tebal.
 
Berdasarkan Magma Volcano Eruption Notice (VEN) yang dikeluarkan oleh PVMBG Kementrian ESDM, erupsi yang terjadi Selasa kemarin berkekuatan amplitudo maksimum 25 mm dengan durasi letusan 2 menit dan 15 detik, dimana kolom abu vulkanik conding mengarah ke timur, sehingga sejumlah wilayah di Kecamatan Abang dan Kubu terpapar abu vulkanik. Pun demikian dengan Magma Volcano Activity Report (VAR) PVMBG, dalam 12 jam terakhir terekam sebanyak 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 10 mm berdurasi 2 menit dan 35 detik, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa tektonik jauh dan 1 kali letusan.
 
Dari pantauan koran ini di Kecamatan Kubu, Selasa kemarin, hujan abu dengan intensitas sedang hingga tebal terjadi di Banjar Dinas Batudawa Kaja, Desa Tulamben. Paparan abu vulkanik ini cukup membuat para petani di desa ini khawatir, pasalnya belasan hektar lahan pertanian Undis atau Kedelai Hitam yang menjadi penghasilan utama petani di wilayah ini terancaam gagal panen setelah terpapar abu vulkanik. 
 
Beberapa petani mengaku tanaman Undis dikenal sangat sensitif terhadap paparan abu, jadi jika setelah erupsi ini tidak turun hujan maka belasan hektar lahan Undis ini bisa layu dan buahnya berguguran. “Tanaman Undis tidak bisa bertahan lama kalau sudah terkena abu vulkanik, kalau tidak ada hujan pohon undis bisa mengering, buang dan daunnya langsung berguguran,” ungkap Ni Komang Muryani, salah seorang petani di Batudawa Kaja yang ditemui kemarin. 
 
Karena tidak mau rugi lebih banyak, Muryani dan petani lainnya mengaku terpaksa harus memanen Undis mereka lebih awal sebelum rusak. Diakuinya ada puluhan hektar tanaman Undis yang ada di desanya, karena memang Undis menjadi komoditi pertanian utama sehingga ini juga menjadi pemnghasilan utama para petani di desa ini. “Sebagian besar terpapar abu vulkanik pak! Ini menjadi penghasilan utama keluarga kami dan seluruh petani di sini. Kalau ini rusak dan gagal panen, kami bingung nantinya mau makan apa,” kesahnya. 
 
Selain di Batudawa, obyek wisiata Pantai Tulamben juga terpapar abu vulkanik, dan ini cukup mengganggu aktifitas para wisatawan di obyek wisata ini, termasuk para siswa yang berangkat kesekolah juga terganggu oleh paparan abu vulkanik, ditambah lagi banyak siswa yang tidak mengenakan masker.