Gunung Agung Meletus, Asap Hitam Mengepul ke Arah Timur Tenggara | Bali Tribune
Diposting : 22 November 2017 18:07
Redaksi - Bali Tribune
Debu vulkanik
MELETUS - Kondisi Gunung Agung sore kemarin tampak mengeluarkan kepulan asap hitam.

BALI TRIBUNE - Gunung Agung akhirnya meletus Selasa (21/11) sekitar pukul 17.15 Wita. ‎Pihak PVMBG sendiri dalam release resminya menyatakan jika kepulan asap hitam ke udara setinggi 700 meter dan mengarah ke timur tenggara itu adalah letusan Gunung Agung. Asap yang mengepul itu ditegaskan PVMBG adalah abu vulkanik dan sampai berita ini ditulis letusan masih terjadi, kendati gempa tremor tidak dirasakan oleh masyarakat di luar radius 6 kilometer dari kawah Gunung Agung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, Selasa kemarin, puluhan warga di wilayah Amlapura banyak berkumpul di Bukit Cinta Gelumpang, Karangasem untuk menyaksikan kepulan asap tebal hitam pekat yang menyebul dari kawah Gunung Agung. Dari lokasi ini asap memang mengarah ke timur tenggara dan sempat mengarah ke utara.  

Devy Kamil Syahbana Kasubid Vulkanologi dan Mitigasi PVMBG Kementrian ESDM, dalam press release meminta agar masyarakat tetap tenang namun agar senantiasa mengikuti rekomendasi PVMBG dalam Status Level III (Siaga), di antaranya masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur Laut dan Tenggara-Selatan- Baratdaya sejauh 7.5 km.

Jika erupsi terjadi maka potensi bahaya lain yang dapat terjadi adalah terjadinya hujan abu lebat yang melanda seluruh Zona Perkiraan Bahaya. Hujan abu lebat juga dapat meluas dampaknya ke luar Zona Perkiraan Bahaya bergantung pada arah dan kecepatan angin. Pada saat rekomendasi ini diturunkan, angin bertiup dominan ke arah Selatan-Tenggara. Oleh karena itu, diharapkan agar hal ini dapat diantisipasi sejak dini terutama dalam menentukan lokasi pengungsian.

Mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) pada manusia maka diharapkan seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar Gunung Agung maupun di Pulau Bali, segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik.

Pemerintah Daerah beserta jajarannya maupun BNPB agar segera membantu dalam membangun jaringan komunikasi melalui telepon seluler (Grup WhatsApp) maupun komunikasi melalui radio terintegrasi untuk mengatasi keterbatasan sinyal telepon seluler di antara pihak-pihak terkait mitigasi bencana letusan Gunung Agung Diharapkan agar proses diseminasi informasi yang rutin dan cepat dapat terselenggara dengan baik.

Seluruh pihak diminta agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Bali, tidak menyebarkan berita bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Agung yang tidak jelas sumbernya. Namun dari pantauan koran ini, tidak ada kepanikan atau eksodus warga yang mengungsi. Sebaliknya kondisi masyarakat terlihat tenang.

Sementara itu, ratusan warga yang berasal dari Desa Buana Giri, Bebandem, Selasa malam kemarin mulai berbondong-bondong turun meninggalkan rumah mereka menuju lokasi pengungsian.