Guru Kelas Bolos Ngajar 4 Bulan, Dewan Geleng-geleng Kepala | Bali Tribune
Diposting : 4 May 2017 20:53
redaksi - Bali Tribune
DPRD
SIDAK - Anggota Komisi IV DPRD Karangasem saat Sidak ke SD Negeri 1 Tista Kecamatan Abang, menyikapi adanya guru kelas yang berbulan-bulan bolos mengajar.

BALI TRIBUNE - Pihak Komite Sekolah SD Negeri 1 Tista, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem, akhirnya melaporkan salah satu guru kelas di sekolah tersebut, ke DPRD Karangasem, lantaran sejak terkena mutasi dari Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, ke SD Negeri 1 Tista, guru bersangkutan yakni I Made Subrata jarang masuk, sehingga siswa Kelas V di sekolah itu jarang menerima pelajaran dari guru kelas mereka.

Laporan pihak Komite Sekolah tersebut ke dewan itu menyusul portes dari para orangtua siswa ke Komite Sekolah akibat anak mereka sejak bulan Januari lalu jarang mendapatkan pelajaran lantaran sang guru kelas I Made Subrata jarang masuk mengajar. Menyikapi laporan tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Karangasem yang diketuai I Nyoman Musna Antara, Selasa (2/5), melakukan Sidak turun ke lapangan untuk mengetahui secara jelas kondisi riil yang terjadi di sekolah tersebut pasca masuknya laporan Komite Sekolah ke dewan.

Sayangnya setiba di SD Negeri 1 Tista yang menyandang status SD Gugus 1 tersebut, para anggota dewan harus mengerutkan kening lantaran gedung sekolah sepi tanpa aktifitas, sementara pintu gerbang juga dalam keadaan digembok. Padahal saat itu waktu masih menunjukan pukul 10.30 Wita. Selang 30 menit kemudian seorang guru muncul bersama Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Abang. “Anak-anak baru saja pulang sekolah, karena hari ini kan Peringatan Hari Pendidikan Nasional,” kata I Nyoman Gatot, salah satu guru kelas menjelaskan soal siswa yang pulang agak cepat tersebut.

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tista, I Gede Putu, yang datang belakangan lantas menjelaskan ihwal sekolahnya yang mengalami kekurangan guru terlebih salah satu guru kelas V yakni I Made Subrata yang jarang masuk dengan berbagai alasan. “Memang yang bersangkutan (Made Subrata,red) jarang masuk ngajar, alasannya karena jauh dan bliaunya ada kesibukan lain karena menjadi Pemangku,” ungkap I Gede Putu.

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Komite SD Negeri 1 Tista, I Wayan Musikara. Kepada anggota Komisi IV, Musikara menjelaskan jika pihaknya terpaksa mengadukan terkait guru Kelas V yang tidak pernah masuk mengajar itu ke dewan, karena banyaknya protes dan keluhan dari orang tua siswa. “Kami membuat laporan ke DPRD Karangasem karena yang bersangkutan jarang masuk. Kami meminta agar ada guru yang jelas yang ditugaskan di sini,” ucapnya.

Terkait hal ini, anggota Komisi IV yang juga Ketua Pansus ASN, I Gede Dana, mempertanyakan soal absensi guru malas tersebut. Pasalnya kata Gede Dana, guru bersangkutan sudah bersertifikasi. “Kalau yang bersangkutan tidak pernah masuk mengajar, bagaimana dengan sertifikasinya?” lontarnya. Pihaknya meminta kepada Kepala Sekolah untuk tidak mengabsenkan yang bersangkutan. “Yang riil sesuai dengan fakta saja, kalau yang bersangkutan tidak masuk yang tulis saja tidak masuk biar sertifikasinya dihapus,” pinta Gede Dana kepada Kepala Sekolah.

Menanggapi pertanyaan Gede Dana, Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Abang, I Ketut Sumanda, menegaskan jika pihaknya sebenarnya sudah berulangkali memanggil Made Subrata untuk diberikan pembinaan, namun tetap saja seperti itu yang bersangkutan jarang masuk mengajar dengan alasan jauh. “Kami sudah beberapa kali melakukan pembinaan terhadap yang bersangkutan! Dan kami sampaikan hampir seluruh SD di Kecamatan Abang sangat kekurangan guru,” sebutnya. Untuk kitu pihaknya melalui anggota Komisi IV memohon agar ada pemerataan guru di Kecamatan Abang.

Untuk diketahui, Made Subrata sejak dimutasi dari Tianyar, Kubu, ke SD Negeri 1 Tista pada Januari lalu, sangat jarang sekali masuk mengajar. Sejak itu pula siswa Kelas IV di sekolah tersebut tidak pernah mendapatkan pelajaran. Sementara jumlah total siswa di SD Negeri 1 Tista sebanyak 197 orang siswa. Artinya setiap kelas jumlah siswanya cukup banyak, sementara jumlah guru di sekolah ini hanya tujuh orang, belum lagi satu orang guru kelasnya tidak pernah mengajar.

“Kita akan memanggil yang bersangkutan bersama Kepala UPT dan Dinas Pendidikan untuk dimintai penjelasan. Kalau dibiarkan terus seperti ini kasihan siswanya tidak pernah mendapatkan pelajaran,” cetus Ketua Komisi IV DPRD, I Nyoman Musna Antara.