Harapkan Menjadi Kalender Nasional | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 30 July 2016 10:59
I Made Darna/adv - Bali Tribune
festival
MENGANGKAT KERIS - Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan Wabup Ketut Suiasa mengangkat keris sebagai tanda dibukanya Festival Budaya Pertanian ke-5 di area Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Jumat (29/7).

Mangupura, Bali Tribune

Festival Budaya Pertanian (FBP) Kabupaten Badung ke-5 tahun 2016 secara resmi dibuka Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Wabup. I Ketut Suiasa dan Ketua DPRD Badung I Putu Parwata ditandai dengan menghunus keris, Jumat (29/7) di area Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang.

FBP tahun ini mengusung tema “Bhupalaka Raksa Raksitah” yang bermakna berdua memimpin dan mengayomi. Acara dihadiri anggota DPD RI A.A. Ngr. Oka Ratmadi bersama Istri, para pimpinan dan anggota DPRD Badung, mantan Bupati Badung dua periode AA. Gde Agung, Bupati Tabanan, Bupati Bangli dan perwakilan Bupati Buleleng.

Pembukaan FBP diawali dengan tari maskot Badung "Sekar Jepun" dari penari desa Pelaga dengan iringan tabuh sekaa gong wanita Pelaga. Acara pembukaan FBP disaksikan ribuan masyarakat. Setelah dibuka, masing-masing kontingen kecamatan di Badung menampilkan pawai budaya pertanian dan beratraksi di depan panggung kehormatan.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama mengenai distribusi dan pemasaran pangan antara Bupati Badung dengan tiga bupati di Bali yakni Bupati Tabanan, Bangli, dan Buleleng. Serta penyerahan bantuan dan penghargaan.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badung IGAK Sudaratmaja selaku Ketua Panitia, FBP Badung tahun ini berlangsung selama 4 hari mulai 29 Juli hingga 1 Agustus 2016 di areal Jembatan Tukad Bangkung.

Kegiatan ini bertujuan mengangkat citra Badung utara, menggali spirit budaya pertanian sebagai roh pariwisata, mendorong terjadinya transaksi bisnis komoditas pertanian, menginisiasi tumbuhnya sinergitas pertanian, pariwisata dan menjadikannya media dialog publik, pendidikan dan hiburan. FBP diikuti oleh utusan kelompok tani dari enam kecamatan di Badung, desa wisata di Petang, Kelompok KTNA dan Wanita Tani, Pengusaha dibidang pertanian, SMK Pertanian, himpunan seniman dan masyarakat.

Bentuk kegiatan, selain acara pembukaan dan pawai budaya pertanian, juga ada pameran produk pertanian sebanyak 29 stand dan Inovasi Pelayanan Publik dari 4 SKPD Badung. Juga dimeriahkan pentas seni, stand kuliner dan pasar rakyat, gathering/keakraban masyarakat dengan wisatawan, lomba-lomba, penutup dan evaluasi.

Sementara MoU distribusi dan pemasaran antara Bupati Badung, Tabanan, Bangli dan Buleleng ini untuk lebih memantapkan sinergi kerjasama antar kabupaten sesuai Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), penyediaan informasi tentang ketersediaan dan pemasaran pangan, memperkuat sistem Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), memperkuat Smart City yang akan dibangun serta memantapkan aksestabilitas pangan masyarakat.

Ditambahkan, sebelum pembukaan FBP, sudah dilakukan penandatanganan kerjasama (MoU) antara 9 pengusaha dengan 9 Kelompok Tani Badung di Puspem Badung pada 13 Juli 2016. Melalui FBP ini telah terjadi transaksi sebesar Rp7 miliar lebih.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya menyampaikan apresiasi, penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh undangan dan komponen masyarakat yang telah mendukung kegiatan FBP ke-5 ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan Pemkab Badung yang diharapkan mampu membangkitkan pertanian dalam arti luas di Badung sekaligus event ini sebagai media edukasi, transaksi komoditi pertanian serta pariwisata.

Menurut Giri Prasta dalam RPJMD Badung Semesta Berencana 2016-2021, ada lima tolak ukur RPJMD berkaitan dengan pertanian yaitu pertama sandang, pangan dan papan, kedua kesehatan, pendidikan, ketiga jaminan sosial dan tenaga kerja, keempat pariwisata, infrastuktur dan keuangan serta kelima agama, adat seni dan budaya.

“Kami harapkan FBP ini akan menjadi salah satu event tingkat nasional, seperti Legian Beach Festival yang telah dijadikan dan diputuskan oleh Kementerian Pariwisata menjadi kalender event tahunan nasional,” terangnya.

Dengan event ini harus ada tindak lanjut, untuk itu pihaknya akan mengundang pelaku industri dan hotel di Badung. “Dengan program FBP, kami berharap petani Badung betul-betul bangga menjadi petani, Badung punya petani maju dan betul-betul dijadikan anak angkat dari hotel di Badung Selatan,” tegasnya.

Giri Prasta menambahkan dalam RPJMD Badung sangat komit dengan pertanian, sehingga salah satu langkah yang dilakukan yakni kerjasama dengan Kabupaten Tabanan, Bangli dan Buleleng sebagai suatu komitmen untuk melakukan program antar daerah sehingga kebutuhan akan pangan bagi masyarakat terpenuhi.

Selain pertanian, Pemkab Badung juga komit dengan program pengentasan kemiskinan. Dalam hal ini Bupati akan mendorong para pengusaha di Badung untuk berperan aktif menyalurkan CSRnya untuk masyarakat kurang mampu.

Melalui penyisihan PHR, Badung juga kembali membantu 6 kabupaten di Bali dengan memberi bantuan secara langsung dengan model bantuan alokasi khusus. “Astungkara di tahun 2017 APBD Badung sudah masuk ke angka Rp5,010 triliun,” ujarnya.

Untuk kesehatan, bupati juga polakan untuk masyarakat Badung mendapat Kartu Badung Sehat sehingga tidak lagi membayar di puskesmas, RSUD Badung maupun RSUP Sanglah. “Jaminan sosial tenaga kerja, jaminan hari tua kami sudah merumuskan untuk diberikan di Badung termasuk santunan kematian satu orang Rp10 juta,” ujarnya. Usai pawai dan pragmentari, Bupati beserta undangan mengunjungi stand pameran dan stand kuliner.