Harga Babi Merangkak Merangkak Naik | Bali Tribune
Diposting : 2 October 2018 23:25
Agung Samudra - Bali Tribune
BABI - Salah satu peternak babi di Banjar Tegalalang, Kelurahan, Kawan, Bangli.
BALI TRIBUNE - Harga  babi di tingkat peternak merangkak naik. Harga babi  awalnya Rp 33 ribu naik menjadi Rp 35 ribu perkilonya. Naiknya harga babi dikarenakan semakin menurunnya populasi babi, sementara di salah satu sisi permintaan pasar terus meningkat.
 
Hal tersebut diungkapkan salah seorang saudagar babi, I Wayan Sumada, Minggu  (30/9). Kata  Wayan Sumada, naiknya harga babi disebakan oleh beberapa faktor, salah satunya  semakin menurunnya populasi babi dikarenakan adanya keengganan masyakat untuk beternak babi. Tidak sedikit peternak mengaku merugi memelihara babi. “Masyarakat masih trauma karena beberapa bulan lalu harga babi sempat anjlok, sementara di salah satu sisi harga pakan naik sehingga peternak merugi,” ujar pria asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli.
 
Lanjut  Wayan Sumada, harga babi di tingkat peternak saat ini Rp 35 ribu perkilonya, sementara untuk harga daging babi pilihan  Rp 70 ribu per kilonya. “Harga babi memang naik, tapi  harga pakan juga naik,  tentu keuntungan peternak tidak seberapa,” ungkapnya. Kata Wayan Sumada, untuk memulihkan trauma membutuhkan waktu. Selama ini yang masih tetap eksis memelihara babi adalah peternak besar, sedangkan untuk peternak pemula lebih memilih mengosongkan kandangnya.
 
Ia mengaku untuk mendapatkan babi yang akan dipotong hanya menyasar peternak babi di wilayah Kecamatan Susut saja, babi selanjutnya dipotong di tempat pemotongan hewan di wilayah Gianyar. Daging babi dipasok ke beberapa pasar di Bangli, bahkan sampai ke luar daerah. ”Kebutuhan daging babi memang cukup tinggi, sehari bisa memotong  6-8 ekor babi dengan berat di atas 100 kilo per ekornya,” jelasnya.
 
Terpisah, salah peternak babi I Wayan Suantara mengatakan, memang ada kenaikan harga pakan, seperti pakan jenis kosentrat kini harganya Rp 474 ribu per sak dari harga sebelumnya Rp 434 ribu per persak. Untuk jagung  kini Rp 225 ribu per saknya dari harga sebelumnya Rp 210 ribu per saknya. Dengan naiknya harga pakan tentu menguras modal. Ia mengaku bakal segera menjual babi karena kehabisan modal “Modal  saya mulai menipis, salah satunya jalan adalah menjual seluruh babi yang berjumlah 10 ekor, walaupun harga naik keuntungan tidak seberapa,” ujar I Wayan Suantara.