Hari Pertama Dibuka, 10 Orang Siswi Adukan Masalah ke Posko | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 25 August 2018 14:00
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
POSKO - Tim Posko Pengobatan Skala lan Niskala menerima pengaduan dari Siswi yang mengalami kesurupan.
BALI TRIBUNE - Resmi dibuka pada hari Jumat (24/8), di Rumah Dinas Camat Kediri, Tim Posko Pengobatan Skala lan Niskala yang terdiri dari Tim Sisia Perguruan Siwa Murti Bali Cabang Kediri, Dinas Kesehatan dan Dinas Kebudayaan Pemkab Tabanan, mulai menerima pengaduan-pengaduan dari Siswi yang mengalami Penomena Trance (kesurupan/Kerauhan) pasca Pementasan Rejang Sandat Ratu Segara.
 
Hal ini terkait intruksi Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti untuk menindak-lanjuti pengobatan para penari yang mengalami penomena trance, agar tidak berkelanjutan sehingga tidak mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. Benar saja, dari sekian siswi yang kerauhan hanya beberapa yang murni kerauhan, selebihnya merupakan dampak sakit non medis, seperti kena cetik, desti dan bebaian sesuai fakta yang terungkap di lapangan.
 
Sesuai pantauan tim Humas & Protokol Setda Kabupaten Tabanan hari itu di lapangan, terlihat hanya baru beberapa orang siswi yang memeriksakan keadaanya. Tepatnya 10 orang siswi penari yang memeriksakan diri pasca penoma trance yang sebelumnya juga telah melakukan gelar Guru Piduka di Pura Luhur Tanah Lot. Saat itu juga turut hadir beberapa wartawan yang bertugas di Tabanan guna memantau perkembangan para siswi di lapangan.
 
Dari data yang didapat, 8 dari sepuluh orang penari yang diperiksa terkuak mengalami sakit non medis bawaan, seperti kena desti, cetik dan bebaian, dan hanya 2 orang saja yang murni kerauhan. Yakni Komang Widya dan Diana siswi SMPN 1 Marga yang murni mengalami trance pasca pementasan sudah diobati sesuai prosesi yang ada diakhiri dengan pemelukatan (pembersihan). Sedangkan 8 orang yang mengalami sakit non medis, diantaranya Indah, Nia, Ratih, Vira, Mira, Winda, Mahertia, dan Wanda juga sudah ditangani dengan baik, dan disarankan untuk melakukan pengobatan lanjutan saat diperiksa oleh Sisia Perguruan Siwa Murti Bali Cabang Kediri, Jero Made Astawa. 
 
Sebelum diperiksa, salah satu siswi yaitu Wanda menceritakan pengalamanya saat mau memasuki gejala kerauhan. Wanda mengaku melihat sosok perempuan cantik, berbaju putih berdiri di depan kelasnya. Dan memanggilnya serta mengajak menari diiringi oleh sinden. Setelah dirinya dipegang sinden tersebut, badannya sudah tidak terasa apa-apa lagi (langsung kesurupan). “Ada yang manggil saya. Orangnya Cantik berbaju Putih dan ada bunga melati di sanggulnya. Sindennya serem banget, setelah dipegang sinden Saya langsung kerauhan,” ungkap Wanda siswi SMPN 1 Marga itu.
 
Namun setelah diperiksa memang benar Wanda mengalami hal tersebut, namun dirinya disukai makhluk gaib juga karena efek sakit non medis bawaan yang ia derita. Siswi dari Banjar Lebah, Marga itu terkena desti kiriman. Setelah ditangani Tim Posko Pengobatan, Wanda mengaku sangat lega, dan tidak ada beban saat kami tanyakan kondisinya, meski sebelumnya dia merasakan sakit yang hebat di kaki kananya, efek dari terkena desti tersebut. 
 
Diharapkan di hari kedua dibukanya Posko Pengobatan Sekala lan Niskala Antisipasi Penomea Trance Pasca Pementasa Rejang Sandat Ratu Segara ini bisa lebih banyak yang datang. Sehingga secepat mungkin, Pemerintah bisa mengatasi keluhan-keluhan dari masyarakat. Meski telah melangsungkan upacara Guru Piduka dan Mepamit di Pura Luhur Tanah Lot juga diharapkan datang memeriksakan keadaan. Agar tidak terjadi efek kambuhan dari phenomena trance tersebut.