Hari Raya Galungan, Umat Hindu Padati Pura Samuan Tiga | Bali Tribune
Diposting : 1 June 2018 15:33
Ketut Sugiana - Bali Tribune
pura samuan tiga
PADATI- Umat Hindu padati pura samuan tiga di wengkon Desa Pekraman dan munjung di kuburan keluarga.
BALI TRIBUNE - Setelah sehari sebelumnya pada Selasa (29/5) umat Hindu melaksanakan gelaran mepatung dan mebat ulam babi (daging babi, red) yang dikenal dengan ritual Hari Raya Penampahan Galungan. Bertepatan dengan Rabu (30/5) yaitu Bude Kliwon Dunggulan warga umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan dimana warga memperingati sebagai hari kemenangan Dharma melawan A Dharma.
 
Seluruh umat Hindu pada hari ini mengadakan persembahyangan yang diawali di merajan rumah tangga masing masing kemudian di merajan rumah keluarga leluhur yang lain.Kemudian umat melaksanakan persembahyangan di Pura Samuan Tiga yang ada dimasing masing desa Pekraman seperti Pura Puseh, Dalem dan Bale Agung. Untuk di wewengkon Desa Pekraman Gelgel dilaksankan persembahyangan di Pura Puseh dan Bale Agung di wengkon Pura Dasar Buana dilanjutkan di Pura Dalem di Gede dan selanjutnya munjung di kuburan di Setra Bugbugan. 
 
Ritual persembahyan khusus ini selalu dilaksanakan saat hari Raya Galungan. Namun jika umat masih punya waktu luang umat bakal lanjutkan pesembahyangan di Pura Watu Klotok maupun di Pura Goalawah. Sementara bagi para pedagang bakal melanjutkan ritual persembahyangan di Pura Melanting yang ada di Pasar Galiran maupun di pasar Kota Semarapura.
 
Menurut Ni Made Ariani warga Banjar Jelantik Kuribatu, pelaksanaan hari Raya Galungan dan Kuningan bagi umat Hindu disamping dimaknai sebagai hari kemenangan Dharma melawan ADharma dimana umat dengan suka cita menyongsong datangnya hari besar bagi umat Hindu ini yang datangnya 6 bulan sekali kalender icaka.Namun ada makna yang sangat spesifik bagi kebanyakan umat Hindu khususnya di Bali utamanya di Klungkung  dimana dipercaya saat datangnya hari raya Galungan para roh leluhur datang mengunjungi masing masing rumah tangga keluarga mereka yang masih hidup dengan niatan secara bersama sama ikut bergembira dengan datangnya Hari Raya Galungan yang disucikan ini.
 
"Untuk itu seluruh keluarga menyiapkan penganan suci yang dipersiapkan di sanggah merajan maupun di Balai dangin masing masing rumah tangga untuk menyambut kedatangan roh suci keluarga leluhur yang datang berkunjung selama hari raya Galungan sampai Kuningan ini," bebet Ni Made Ariani yang juga istri journalist Klungkung ini.
Lebih lanjut menurutnya, sejatinya roh leluhur yang dipercaya datang mengunjungi keluarga mereka yang masih hidup dimulai sejak datangnya hari sugian Jawa yang bertepatan dengan hari Kamis (24/5) dan akan kembali ke nirwana bertepatan dengan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada sabtu saniscara wuku Kuningan yang akan datang. "Saat pelepasan atau perpisahan kembalinya roh leluhur ke Nirwana digelar dengan upacara ritual Nyaagang," jelasnya.
 
Bertepatan dengan upacara ritual Nyaagang inilah dipercaya oleh sebagian umat Hindu khususnya yang ada di Desa Pekraman Gelgel Klungkung tuntasnya peringatan maupun pelaksanaan Hari Raya Galungan dan Kuningan ini.