Hilangkan Leteh dan Mohon Keselamatan, Krama Gelar Upacara Pesapuh-Sapuh | Bali Tribune
Diposting : 21 January 2019 21:10
Agung Samudra - Bali Tribune
UPACARA - Suasana pelaksanaan upacara mesapuh-sapuh di dekat lokasi tanah longsor perbatasan Desa Buahan dan Abang Batung Dinding, Kecamatan Kintamani, Bangli.
BALI TRIBUNE - Krama Dusun Dukuh, Desa Abang Batu Dingding dan Abang Songan, menggelar upacara Pesapuh-Sapuh, di dekat lokasi longsor di perbatasan Desa Buahan dan Desa Abang Batu Dingding, Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (20/1). Upacara dimaksudkan untuk memohon pembersihan/menghilangkan keletehan. Selain itu dilaksanakan pula upacara ngayuh untuk memohon keselamatan.
 
 Kelian Adat Dukuh, I Made Satya Wibawa didampingi tokoh masyarakat I Nengah Rentawan menjelaskan upacara pesapuh-sapuh dimaksudkan untuk menghilangkan keletehan pasca bencana longsor. Sementara untuk upacara ngayuh bertujuan untuk memohon keselamatan.
 
“Upacara ini dilaksanakan untuk memohon keselamatan serta memohon kelancaran dalam proses evakuasi. Jika terjadi musibah longsor yang besar, krama di sini akan melaksanakan upacara pesapuh-sapuh,” ungkapnya di sela-sela pelaksanaan upacara.  
 
 Sambung Nengah Rentawan, untuk upacara pesapuh-sapuh dilaksanakan di jalan raya tepat di sebelah lokasi longsor. “Upacara pesapuh-sapuh dilaksanakan lebih dahulu di dekat lokasi longsor, ini bertujuan untuk menghilangkan keletehan, kemudian dilanjutkan dengan upacara ngayuh yang dilaksanakan di pinggi Danau Batur,” jelasnya.
 
Dikatakannya, untuk upacara dilaksanakan bertepan dengan hari suci Purnama dan Kajeng Kliwon. Nengah Rentawan mengatakan krama yang melaksanakan upacara adalah krama Dusun Dukuh, Desa Abang Batu Dinding dan krama Abang Songan. “Adatnya jadi satu, namun untuk dinas berbeda,” sebutnya.
 
Dalam upacara tersebut pihaknya menghaturkan cucuk bakti yang meliputi suci putih yang dipersembahkan kepada Ida Bhatara Surya dan suci selem (hitam) yang dipersembahkan kepada Pertiwi/dasar. Kata Nengah Rentawan, untuk sarana upacara sudah dipersiapkan sejak dua hari lalu. “Selain cucuk bakti, masing-masing krama juga menghaturkan banten seiklasnya. Upacara ini dipuput oleh jro penyarikan,” imbuhnya.
 
 Di sisi lain untuk proses evakuasi material longsor masih berjalan. Sebagian material longsor di jalur Desa Buahan-Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani tersebut sudah dievakuasi. Untuk evakuasi menggunakan dua alat berat. Diperkirakan proses evakuasi masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan. 
 
 Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa menyebutkan untuk proses evakuasi masih terus berjalan. “Proses evakuasi berpacu pada alam, jika hujan sudah pasti evakuasi dihentikan sementara. Syukur hari ini (Minggu) siang tidak ada hujan. Dari koordinasi yang dilakukan dengan operator, jalan yang tertutup material longsor sudah bisa dilalui kendaraan roa dua,” ungkapnya.
 
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Bangli, I Nyoman Basma mengusulkan agar satu unit alat berat bisa ditempatkan di kawasan tersebut. Seperti diketahui jalur Buahan-Trunyan rawan longsor. “Usul kami agar satu unit alat berat ditempatkan di Kintamani, bila terjadi bencana tanah longsor bisa cepat dilakukan evakuasi,” ungkapnya.s