Hujan Lebat, Wilayah Jembrana Terendam Banjir | Bali Tribune
Diposting : 6 December 2017 21:59
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
banjir
BANJIR - Salah satu sekolah di Jembrana yang masih tergenang banjir hingga Selasa siang (5/12).

BALI TRIBUNE - Selain merendam sejumlah ruas jalan protokol di Kota Negara, hujan lebat yang selama beberapa jam sejak Senin siang (4/12) hingga malam, juga mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Jembrana terendam banjir. Banjir menggenangi permukiman penduduk serta fasilitas umum, bahkan menimbulkan kerusakan.

Tingginya debit air menyebabkan sejumlah lokasi hingga Selasa (5/12) masih tergenang air. Bahkan, agar proses belajar mengajar bisa berjalan, di salah satu sekolah yang tergenang banjir, siswa terpaksa dievakuasi di Mushola terdekat.

Senin malam, air hujan masih tampak menggenang cukup tinggi di ruas Jalan Surapati Komplek Civic Center Pecangakan, Taman Pecangakan hingga di simpang empat jalan Jenderal Sudirman dan meluber di Kanal Gedung Kesenian Dr Ir Soekarno. Air yang menggenang cukup tinggi di sekitar Kantor Bupati Jembrana itu mencapai lutut orang dewasa tidak kunjung surut karena saluran drainase yang tidak berfungsi optimal, menyebabkan satu mobil pick up mogok. Bahkan hingga Selasa dini hari ruas jalan tersebut nyaris tidak dapat dilalui kendaraan roda dua. Pengguna jalan, khususnya yang mengendarai sepeda motor, memilih mencari jalur lain karena khawatir mogok.

Di Dusun Munduk Meranti, Desa Tukadaya, Melaya, Senin malam, limpahan air hujan membuat salah satu pagar rumah warga jebol. Debit air yang cukup tinggi menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang air beserta lumpur masuk ke rumah. Ketinggian banjir yang mencapai paha orang dewasa itu menyebkan penghuni rumah terpaksa dievakuasi ke rumah saudaranya yang tidak terkena banjir.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana Senin malam langsung turun ke lokasi untuk membantu warga. Air baru surut Selasa pagi dan warga gotong royong untuk membersihkan rumah mereka yang tergenang air semalaman itu. Banjir di lokasi ini juga disebabkan oleh saluran drainase yang melalui permukiman warga tidak mampu menampung tingginya debit air akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam.

Banjir juga menggenangi salah satu fasilitas umum, seperti yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam, Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan, yang terendam banjir sejak Senin malam. Bahkan Hingga Selasa siang air masih menggenang di wilayah sekitar sekolah sehingga mengganggu aktifitas para siswa dan guru serta warga sekitarnya.  Para murid sekolah tersebut harus mengarungi genangan air banjir untuk menuju ke kelas mereka.

Kepala MI Darussalam, Hidayati mengatakan wilayah tempat sekolahnya berada memang menjadi langganan banjir setiap musim hujan terlebih dengan kondisi saluran drainase buruk. "Banjir di sekolah ini nyaris terjadi setiap musim hujan. Sebenarnya, persoalan ada pada gorong-gorong yang melintasi jalan aspal di dekat sekolah ini. Gorong-gorong itu terlalu kecil, sehingga air kurang lancar mengalir," ungkapnya.

Ia berharap Pemkab Jembrana menindaklanjuti dengan memperbesar gorong-gorong tersebut untuk mengurangi dampak banjir karena menurutnya jika gorong-gorong itu berukuran sama dengan drainase yang melintasi sekolahnya, meskipun banjir, air akan cepat surut. Meskipun dilanda banjir, pihaknya menjamin proses belajar mengajar tetap berlangsung, karena ruang kelas MI Darussalam dibangun cukup tinggi sehingga tidak tergenang air.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana dikonfirmasi Selasa kemarin mengakui beberapa wilayah di Kabupaten Jembrana sempat terkena banjir sejak Senin sore. Menurutnya, penyebab banjir akibat curah hujan yang tinggi sehingga debit air meningkat drastis sedangkan drainase yang ada di sekitarnya tidak berfungsi dengan baik.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap gejala-sejala alam. “Cuaca ekstrim, warga kami imbau untuk selalu waspada dan membaca gejala alam, hujan deras terkadang turun mendadak dan menyebabkan banjir,” tandasnya.